Tuesday, March 22, 2016

Pameran Lukisan Kaca Kontemporer RINA KURNIYATI

> Pameran Tunggal Lukisan Kaca Rina Kurniyati
> LENGKUNG CAHAYA
> Tempat: Visma Art & Design Gallery
> Jl. Tegalsari 35-37 Surabaya Jawa Timur
> Telpon: 031 - 5322535
>  
> Opening: 19.00 WIB
> Guest Honor: Freddy Pangkey (CEO PT. Mataram Paint/EMCO)
> Writer: Prof. Dr. M. Dwi Marianto, MFA. (Guru besar FSR ISI Yogyakarta)
>  
> Pameran berlangsung 23 Maret – 6 April 2016
> Workshop Lukis Kaca: Minggu, 28 Maret 2016 (tempat terbatas)
>  
> Rina Kurniyati adalah seorang perempuan perupa yang aktif berkarya sejak 2010. Selama ini ia  menggunakan medium kaca bening, baik kaca datar maupun lengkung. Karya-karyanya berbasis gaya realistik dan menggunakan teknik blok warna yang dilapiskan langsung pada permukaan kaca. Lukisan kaca sendiri memiliki sejarah panjang, namun kali ini, di tangan Rina lukisan kaca menjadi tampak modern, elegan, dan kontemporer. Ini merupakan pameran tunggal Rina Kurniyati yang ketiga. Dua kali diselenggarakan di Yogyakarta pada 2013 dan 2015, dan untuk pertama kalinya diselenggarakan di Surabaya.
> Dari 23 karya lukis kaca yang dipamerkan, sebagian besar adalah karya bermateri--subjek mobil dan sepeda--motor. Subjek-subjek itu dihadirkan dengan dua cara, dilukiskan secara keseluruhan yang dilihat dari suatu sudut pandang; atau diekspose pada bagian tertentu dari keseluruhan objek. Gagasan kreatif melukis kendaraan lawasan tak dapat dilepaskan dari pengalaman Rina Kurniyati sendiri mengamati mobil-mobil legendaris, diantaranya mobil Volks Wagen (VW) dan Holden.
> Tema "Lengkung Cahaya" dipakai sebagai judul pameran terkait dengan dinamika alam yang tangkap melalui mata. Melalui cahaya kita dapat melihat semua ini. Karena ada pantulan cahaya kita bisa mengatakan ini benda apa. Karena bias, pantulan, dan lengkung cahaya yang datang dari benda ke mata, maka lukisan Rina lahir. Jadi, pameran ini adalah penghormatannya terhadap eksistensi cahaya.
> "Kehadiran lukisan potret Jenderal Sudirman dan Presiden Sukarno dalam pameran ini bukan semata-mata ingin melukis uang, tetapi terselip keinginan untuk melukis jiwa kepahlawanan. Surabaya memang memberi kesan kuat tentang hal itu. Di sisi lain, hal itu bisa dianggap sebagai cara untuk melukis potret, seperti pada tema potret sebelumnya, tetapi teknik yang berbeda. Kali ini saya lebih banyak menahan napas, agar garis yang tercipta di sana lahir dengan kualitas tinggi", ungkap Rina Kurniyati.
> Rina menawarkan kebaruan dan pendekatan dalam berkesenian secara kreatif dengan media yang sejauh ini tidak populer. Menurut guru besar seni rupa ISI Yogyakarta, M. Dwi Marianto, Rina termasuk pandai mengelola diri dan karyanya dalam konsep Blue Ocean Strategy. Rina tidak membuat lukisan kaca dengan cara yang sudah lazim, yang telah ter-branded sebagai produk tradisional. "Ia mengembangkan teknik yang lain, dengan subjek dan materi subjek yang unik; yang pesannya menggandeng berbagai citra (mobil, motor, mata uang, dan figur) dan puisi-puisi yang terseleksi, sehingga karya lukis kacanya menjadi komposisi rupa dan tulisan yang puitik," kata Dwi Marianto. +++
>  
> MIKKE SUSANTO
> Fakultas Seni Rupa ISI YOGYAKARTA
> Jl.Parangtritis Km. 6,5 Yogyakarta
>
>
>
>

No comments:

Post a Comment