Wednesday, March 30, 2016

[UNDANGAN] Pembukaan Pameran Tunggal Syalabi Asya: HUMOR AND TUMOR:ROW









Humor and Tumor:row
 
Solo Exhibition Of :
Syalabi Ahmadsyalabihifni a.k.a. Syalabi Asya
 
Organized by:
Museum dan Tanah Liat
 
Dikurasi Oleh Curated By:
Hari Prajitno
 
Pembukaan | Opening:
Jum'at | Friday, 1 April 2016| 7.30 pm

Pertunjukan Oleh Special Performance by:
Babbity RabbityEmaneman BandAde Tanesia n' Friends
 
Pameran berlangsung hingga | Exhibition runs through:
Jum'at | Friday, 15 April 2016
 
di | at:
Jogja Contemporary
Komplek Jogja National Museum (JNM)
Jl. Ki Amri Yahya No. 1 Gampingan-Wirobrajan
Yogyakarta
 
Pameran Buka Setiap Hari Pada Exhibition Open Daily at:
10:00 WIB – 17:00 WIB
 
Reservation:
Bara (+62 856 28 31147 / barahasti@gmail.com)
 
 
Seperti biasa MDTL (Museum dan Tanah Liat) memilih seseorang yang kami anggap masih setia pada cita-cita menegakkan keberagaman, yaitu yang masih setia pada hasrat eksperimental, bersifat seni, kreatif dan segar.
Hasrat alami sebelum terdapat keinginan atau kebutuhan, kegairahan sekaligus keberanian mengekspresikan hal yang fundamental pada manusia, hal yang asali sebagai berkah pada masing-masing setiap anak manusia yang terlahir.
Pameran MDTL kali ini adalah pameran ke empat bekerjasama dengan Jogja Contemporary, sekaligus digelar diruang pamer Jogja Contemporary. Tema Humor Tumor:row juga bisa berarti disamping diterangkan pada alinea-alinea awal, bisa pula berarti secara plesetan adalah humor (dan) keakandatangan (tomorrow). Lebih lanjut adalah Humor (kegembiraan) adalah capaian akhir/ akan datang yang dimulai dari tumor (kesakitan) dahulu, seperti pepatah berakit kehulu bersenang kemudian.
Humor masa depan, ataukah ini sebuah ramalan bahwa humor masa depan seperti yang sudah dikerjakan, dipamerkan kali ini, di ruang seni kali ini? Ya!, setidaknya kita sudah disodori bahwa bahasa ungkap bisa saja seenaknya (5 klasifikasi), menggunakan medium apa saja (cat air, pensil, spidol, crayon, tinta dan acrylic), teknik apa saja (sketsa, gambar, lukis, dan tiga dimensional serta tertata secara instalatif), menjadikan yang "negatif" semacam kegagalan menjadikan "positif", yaitu mengulangi "kegagalan" sebagai proses penciptaan.
Begitulah Ahmadsyalabihifni, Syalabi Ahmad Syalabi,  atau banyak teman menyebutnya Syalabi Asya, Paman, Penggagas MOM (Museum of Mind), ataupun pak Bi yang familiar. Sebegitu banyak nama panggilan, nick name, karena memang sebegitu banyak pula teman dan orang-orang  yang dikenalnya baik di Surabaya maupun di Jogja, dari kalangan seni, disain interior atau non seni, dari musik, teater hingga seni rupa, dari dan di mana pun banyak orang mengenalnya.
karya-karya kartun atau humornya adalah cerita keseharian yang juga kita miliki semua. Dari persoalan sepele, remeh-temeh, sampai yang mengerutkan jidat. Silakan menikmati, entah anda akan menemukan humor dan tumor secara bersama sekaligus, atau humor akan mampu melepas ketidaknyamanan (tumor), ataukah humor tiada beda dengan tumor tinggal bagaimana menyikapi, ataukah bagai sebuah cermin dan pencerminan sosok dan persoalannya sekaligus juga cerminan lingkungan.
 
 
Humor and Tumor:row
 
As usual, MDTL (Museum dan Tanah Liat) chose a person whom considered to keep being loyal to his idealism in defending variety, those who are still loyal in having desire of experimental works, have sense of art, creative and fresh.
A natural desire before having a willingness or a need, a passion and also a bravery to express fundamental things in human beings, things which are originally as blessings to every born child.
This is the fourth of MDTL's exhibition colaborated with Jogja Contemporary and it's held in Jogja Contemporary exhibition room. The theme above, like the one in previous paragraphs, may also means humour (and) the future ( tomorrow) in "plesetan" way. Next is humour (happiness) is the final achievement of the future which is started with tumor (pain) first, like a saying with the meaning that we should have sadness first and we will have happiness then.
Is the future humour or a prediction of humour in the future like what has been done in this exhibition? Yes!, at least we have given an understanding that the language of expressions could be just so free (5 classifications) using any media (water colour, pencils, markers, crayon, ink, and acrylic), with any techniques (sketching, drawing, painting in three-dimensional and arranged in instalatively, make "negative " things like failure to be "positive" by repeating "failures" as the process of creation.
That is Ahmadsyalabihifni, Syalabi Ahmad Syalabi or many of his friends call him Syalabi Asya, Paman (Uncle), the initiator of MOM (Museum of Mind), or the familiar pak Bi. There are so many nick names he has because he has so many friends and people who he knows in Surabaya and in Jogja as well, from art and non art communities, from theater to fine art, everywhere he goes, there are so many people knows him.
His cartoon works or humour is a daily story which all of us also have. From simple things, unimportant things to the things which may make us frown our forehead. Do enjoy it. Whether you will find humour and tumor at the same time or the humour can release uncomfortable thing (tumor), or humour is not different from tumor, it depends on how we see it, like a mirror and the reflection of a figure and its problems and also the reflection of its environment.
 



--
____________________
Mailing Address:
Kompleks Jogja National Museum
Jl. Prof Ki Amri Yahya no 1, Gampingan
Yogyakarta 55167
Indonesia

Open: Monday - Saturday 10.00 - 17.00






Fwd: [UNDANGAN] Pembukaan Pameran Tunggal Syalabi Asya: HUMOR AND TUMOR:ROW






Humor and Tumor:row

 

Solo Exhibition Of :

Syalabi Ahmadsyalabihifni a.k.a. Syalabi Asya

 

Organized by:

Museum dan Tanah Liat

 

Dikurasi Oleh Curated By:

Hari Prajitno

 

Pembukaan | Opening:

Jum'at | Friday, 1 April 2016| 7.30 pm

Pertunjukan Oleh Special Performance by:

Babbity RabbityEmaneman BandAde Tanesia n' Friends

 

Pameran berlangsung hingga | Exhibition runs through:

Jum'at | Friday, 15 April 2016

 

di | at:

Jogja Contemporary

Komplek Jogja National Museum (JNM)

Jl. Ki Amri Yahya No. 1 Gampingan-Wirobrajan

Yogyakarta

 

Pameran Buka Setiap Hari Pada Exhibition Open Daily at:

10:00 WIB – 17:00 WIB

 

Reservation:

Ries (+62 818260134ries@jogjacontemporary.net)

Bara (+62 856 28 31147 / barahasti@gmail.com)

 

 

Seperti biasa MDTL (Museum dan Tanah Liat) memilih seseorang yang kami anggap masih setia pada cita-cita menegakkan keberagaman, yaitu yang masih setia pada hasrat eksperimental, bersifat seni, kreatif dan segar.

Hasrat alami sebelum terdapat keinginan atau kebutuhan, kegairahan sekaligus keberanian mengekspresikan hal yang fundamental pada manusia, hal yang asali sebagai berkah pada masing-masing setiap anak manusia yang terlahir.

Pameran MDTL kali ini adalah pameran ke empat bekerjasama dengan Jogja Contemporary, sekaligus digelar diruang pamer Jogja Contemporary. Tema Humor Tumor:row juga bisa berarti disamping diterangkan pada alinea-alinea awal, bisa pula berarti secara plesetan adalah humor (dan) keakandatangan (tomorrow). Lebih lanjut adalah Humor (kegembiraan) adalah capaian akhir/ akan datang yang dimulai dari tumor (kesakitan) dahulu, seperti pepatah berakit kehulu bersenang kemudian.

Humor masa depan, ataukah ini sebuah ramalan bahwa humor masa depan seperti yang sudah dikerjakan, dipamerkan kali ini, di ruang seni kali ini? Ya!, setidaknya kita sudah disodori bahwa bahasa ungkap bisa saja seenaknya (5 klasifikasi), menggunakan medium apa saja (cat air, pensil, spidol, crayon, tinta dan acrylic), teknik apa saja (sketsa, gambar, lukis, dan tiga dimensional serta tertata secara instalatif), menjadikan yang "negatif" semacam kegagalan menjadikan "positif", yaitu mengulangi "kegagalan" sebagai proses penciptaan.

Begitulah Ahmadsyalabihifni, Syalabi Ahmad Syalabi,  atau banyak teman menyebutnya Syalabi Asya, Paman, Penggagas MOM (Museum of Mind), ataupun pak Bi yang familiar. Sebegitu banyak nama panggilan, nick name, karena memang sebegitu banyak pula teman dan orang-orang  yang dikenalnya baik di Surabaya maupun di Jogja, dari kalangan seni, disain interior atau non seni, dari musik, teater hingga seni rupa, dari dan di mana pun banyak orang mengenalnya.

karya-karya kartun atau humornya adalah cerita keseharian yang juga kita miliki semua. Dari persoalan sepele, remeh-temeh, sampai yang mengerutkan jidat. Silakan menikmati, entah anda akan menemukan humor dan tumor secara bersama sekaligus, atau humor akan mampu melepas ketidaknyamanan (tumor), ataukah humor tiada beda dengan tumor tinggal bagaimana menyikapi, ataukah bagai sebuah cermin dan pencerminan sosok dan persoalannya sekaligus juga cerminan lingkungan.

 

 

Humor and Tumor:row

 

As usual, MDTL (Museum dan Tanah Liat) chose a person whom considered to keep being loyal to his idealism in defending variety, those who are still loyal in having desire of experimental works, have sense of art, creative and fresh.

A natural desire before having a willingness or a need, a passion and also a bravery to express fundamental things in human beings, things which are originally as blessings to every born child.

This is the fourth of MDTL's exhibition colaborated with Jogja Contemporary and it's held in Jogja Contemporary exhibition room. The theme above, like the one in previous paragraphs, may also means humour (and) the future ( tomorrow) in "plesetan" way. Next is humour (happiness) is the final achievement of the future which is started with tumor (pain) first, like a saying with the meaning that we should have sadness first and we will have happiness then.

Is the future humour or a prediction of humour in the future like what has been done in this exhibition? Yes!, at least we have given an understanding that the language of expressions could be just so free (5 classifications) using any media (water colour, pencils, markers, crayon, ink, and acrylic), with any techniques (sketching, drawing, painting in three-dimensional and arranged in instalatively, make "negative " things like failure to be "positive" by repeating "failures" as the process of creation.

That is Ahmadsyalabihifni, Syalabi Ahmad Syalabi or many of his friends call him Syalabi Asya, Paman (Uncle), the initiator of MOM (Museum of Mind), or the familiar pak Bi. There are so many nick names he has because he has so many friends and people who he knows in Surabaya and in Jogja as well, from art and non art communities, from theater to fine art, everywhere he goes, there are so many people knows him.

His cartoon works or humour is a daily story which all of us also have. From simple things, unimportant things to the things which may make us frown our forehead. Do enjoy it. Whether you will find humour and tumor at the same time or the humour can release uncomfortable thing (tumor), or humour is not different from tumor, it depends on how we see it, like a mirror and the reflection of a figure and its problems and also the reflection of its environment.

 


​--
____________________
Mailing Address:
Kompleks Jogja National Museum
Jl. Prof Ki Amri Yahya no 1, Gampingan
Yogyakarta 55167
Indonesia

Open: Monday - Saturday 10.00 - 17.00




Thursday, March 24, 2016

Pameran Fotografi "ARKAMAYA"



https://www.facebook.com/events/463800163820092/

View this email in your browser

 

https://www.facebook.com/events/463800163820092/

Galeri Foto Jurnalistik Antara mempersembahkan:

Pameran Foto Hasil Workshop Galeri Foto Jurnalistik Antara Angkatan XXI
"ARKAMAYA"

Pembukaan dan peluncuran Buku :
Jumat, 1 April 2016, 19.30 WIB
Oleh: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: Anies Baswedan
(dalam konfirmasi)

LIVE! BLUES4FREEDOM
SKASTRA
BUNGABEL

Galeri Foto Jurnalistik Antara
Jl.Antara 59,Pasar Baru ,Jakarta 10710
T/F:021-3458771; www.gfja.org


Temu Wicara :
Sabtu, 16 April 2016, 15.30 WIB
"Setelah Motret, Terus Ngapain ?"

Neo Journalism Club
Jl.Antara 61,Pasar Baru ,Jakarta 10710


Roadshow "Arkamaya Maen ke Kampus"
-Universitas Negeri Jakarta : 6 April 2016
-FISIP Universitas Indonesia : 20 April 2016
15.00-17.00 WIB


Pameran Berlangsung:
1 April- 1 Mei 2016

GRATIS/Terbuka untuk umum

Didukung oleh:
Pertamina Lubricants
Tanoto Foundation
BNI 46
Bank BRI
Paperina Dwijaya
Globe Digital Imaging
Harapan Prima Offset Printing
Antara Foto
Fotokita.net
Digital Camera Indonesia
Chip Foto Video Indonesia
Beritagar.id
Provoke! Magazine
Inilah.com
Liputan6.com
Hukumonline.com
VSEE
Blues4Freedom
Neo Journalism Club

Copyright © 2016 Galeri Foto Jurnalistik Antara, All rights reserved.
Anda menerima email ini karena terdaftar pada buku kunjungan tamu di pameran kami atau rekomendasi dari sahabat GFJA. Anda memiliki opsi untuk tidak menerima email ini di kemudian hari dengan memilih tautan unsubscribe dibawah ini.

Our mailing address is:
Galeri Foto Jurnalistik Antara
Jalan Antara no.59
Pasar Baru
Jakarta 10710
Indonesia

Add us to your address book


Wednesday, March 23, 2016

Diskusi Publik - Finalis Hibah Riset Kuratorial SSAS 2016 | Sabtu, 26 Maret 2016, pukul 13.00 - selesai

Selasar Sunaryo Art Space mengundang anda menghadiri

Forum Kuratorial Bandung

Diskusi Publik - Finalis Hibah Riset Kuratorial SSAS 2016

Presentasi proposal riset oleh:

Bob Edrian Triadi – "Kehadiran Elemen Bunyi dalam Karya-karya Seni Rupa Bandung"
Heru Hikayat – "Apakah Kota?"
Yacobus Ari Respati – "Sejarah Pameran dan Agensi Kebudayaan dalam Kekuratoran Seni Rupa Kontemporer di Bandung"

Moderator: Irma Damajanti

Sabtu, 26 Maret 2016, pukul 13.00 - selesai
di Bale Handap, Selasar Sunaryo Art Space

Fwd: Invitation: 'Invisible Paintings' at Element Art Space, 31 Mar, 630pm




CLICK HERE TO RSVP
JIA PENG
B. 1975, Beijing, China
Currently works in Beijing, China and Avignon, France

 
Captivated by the structure and movement of water, Jia Peng strives to project different contents on to the idea of invisibility or emptiness of water—render the invisible within the visible rather than to depict external appearances. Jia Peng's multi-layered paintings display both additive and subtractive marks, as a way to represent the transition of a space, or element in nature, over time.

Image: Invisible No. 30 (2016), acrylic on canvas,
40 x 30 cm
LAILA AZRA
B. 1970 Jakarta, Indonesia
Currently lives and works in Singapore
 
The Singapore based Laila Azra, imbues paint with emotional resonance yet at the same time restricts those emotions within the confines of her often indefinable and mysterious forms. She adapts gestural painting method where she uses her hands and body movement to drip, splash, and scrape on a canvas often positioned flat on the floor. This resulted in bold, rhythmic lines and texture-rich artworks, which are characterised by the weaving and interweaving layers of acrylic paint as well as her other chosen mediums.

Image: Floating on Air (2016), mixed media on canvas,
76 x 76 cm
Exhibition runs through 30 April 2016.
Cover image: Laila Azra, Flow of Water (2016), mixed media on canvas, 76 x 76 cm
Facebook
Twitter
Instagram
Pinterest
Tumblr
Google Plus
Raffles Hotel Arcade 328 North Bridge Road #02-13 Singapore 188719
+65 6883 2001    E info@elementartspace.com    www.elementartspace.com
Copyright © 2016 Element Art Space. All rights reserved.