Thursday, April 28, 2016

UNDANGAN s.14 : FOLK for FOLKS vol.1 | Oscar Lolang's Showcase


> FOLK for FOLKS vol. 1 | Oscar Lolang's Showcase
> s.14, Sabtu, 30 April 2016, 15.00 WIB - selesai 
>
>
> Setelah performans Cud Eastbound yang diinisiasi oleh Rahar Palsu dari perpustakaan jalanan pertama kali di ruang s.14 pada awal April lalu, menambah suasana yang hangat melalui berbagi pengalaman dalam membaca rangkaian lirik pada setiap lagu yang dibawakan, selain itu mengenalkan musik folk punk yang tidak banyak dikenal orang kebanyakan bahwa punk tidak melulu musik keras, teriak-teriak, tetapi bisa dibawakan dengan musik yang bisa dikatakan easy listening. 
>
> Kali ini, s.14 juga merasa beruntung dengan tawaran dari Oscar Lolang yang baru saja mengeluarkan album singlenya "Eastern Man" dibawah label Karma Records, yang mengajukan ide membuat showcase dari single albumnya ini di ruang s.14. Jenis musik yang dibawakan musik Folks, tidak popular, juga tidak biasa, menambah pengetahuan musik kawan-kawan dan keluarga s.14 terbuka akan beragam jenis musik yang menarik ini. Yang menarik, dalam performansnya nanti, Oscar akan membagikan lirik lagu-lagu yang akan ia bawakan, agar para hadirin yang hadir akan ikut bernyanyi bersama-sama, lebih tepatnya mengajak menyanyi bersama dengan seluruh hadirin yang datang nanti, bergembira bersama dengan sebagian lagu-lagu rakyat dunia yang akan ia perkenalkan nanti, mengiring lagu single terbarunya : Eastern Man.  Oscar mengundang kawan-kawan musisi lainnya seperti Jon Kastella, Senartogok, dan Sky Sucahyo yang akan membuka acara nanti. 
>
> Oscar Lolang, @seninjong, dengan proses perjalanan musiknya, Bob Dylan dan Nick Drake inspirasinya, akhirnya memutuskan untuk mendedikasikan dirinya sebagai solois folk music sebagai wadahnya bercertia tentang kehidupan. Masih terdaftar sebagai mahasiswa Anthropologi UNPAD, seringkali berkumpul di perpustakaan batu api selepas jam kuliah, bersama teman-temannya. 
>
> Terlampir adalah tulisan mengenai acara Folk for Folks dari Oscar dan Karma Records. 
>
> Akhir kata, 
> tiada kesan tanpa kehadiran kawan-kawan, 
> untuk berkumpul bersama, melewati Sabtu sore bersama, 
> menikmati Musik rakyat dunia, 
> bernyanyi bersama, 
> untuk kebersamaan. 
>
>
>
> salam hangat, 
>
>
>
> Keluarga s.14 

Tuesday, April 26, 2016

ROH Projects - SPECTRAL FICTION Exhibition Invitation


Dear Amir,

ROH is pleased to present a solo exhibition by Syagini Ratna Wulan : SPECTRAL FICTION.

The exhibition is curated by Agung Hujatnikajennong and it will open this Saturday, 30 April 2016 beginning with an artist talk at 3pm. Exhibition will last until 20 May 2016.

Please kindly RSVP to Danti (+6287822897663 / danti@rohprojects.net ) to attend the artist talk.

For more info please contact :
+6221 51402116 / info@rohprojects.net

ROH


CURRENT EXHIBITION
Spectral Fiction 
Syagini Ratna Wulan
Solo Exhibition
30 April - 20 May 2016
ROH Projects, Jakarta

UPCOMING EXHIBITIONS
Bagus Pandega
Solo Exhibition
May 2016
ROH Projects, Jakarta

Transit
Group Exhibition
June 2016
ROH Projects, Jakarta
in Collaboration with Selasar Sunaryo, Bandung



 



Our mailing address is:
ROH Projects
North Jakarta
North Jakarta 14240
Indonesia


Tuesday, April 19, 2016

Indonesia in SongEun, MES 56 - Keren dan Beken

Indonesia in SongEun, MES 56 - Keren dan Beken
2016. 04. 22 - 06. 25

Opening
Friday, April 22nd, 2016
6 - 8PM
Maison Pernod Ricard (SongEun ArtSpace 6F) Gangnam, Seoul.

Artists Talk
Friday, April 22nd, 2016
3 - 5PM
S.Atrium (SongEun ArtSpace B2F)

From April 2016, SongEun ArtSpace proudly presents its fourth special annual country based project titled "Indonesia in SongEun : MES 56 - Keren dan Beken" translating to "Cool and Famous". MES 56 is a non-profit, artist run institution which was established in Jogjakarta in 2002 by a group of artists of photo-based art.

Collaborated with guest curator Laksamana Tirtadji, the founder and director of ROH Projects, this exhibition will present the works of fourteen artists of MES 56, showing as a group for the first time in Korea. This exhibition will be a good insight on how these contemporary Indonesian artists analyze, reflect and view their politics, society, religion and culture through various media based on photographic art practices.

Guest Curator
Laksamana Tirtadji

Artists
Jim Allen Abel, Akiq AW, Wimo Ambala Bayang, Angki Purbandono, Rangga Purbaya, Yudha Kusuma Putera, Eri Rama Putra, Nunung Prasetyo, Wok The Rock, Edwin Roseno, Anang Saptoto, Daniel Satyagraha, Andri William, Dito Yuwono

http://www.songeunartspace.org/programs/user/space/space_ex_u_en_ex.asp

Wednesday, April 13, 2016

Nulis Lupus Bareng @Bandung

30 TAHUN LUPUS
Buat yang di Bandung dan sekitarnya 😊. Ditunggu ide-ide kreatifnya! Buruaaaannn...

☆☆☆
NULIS LUPUS BARENG @BANDUNG
Masih ingat LUPUS dengan rambut jambul dan permen karetnya? Lupus adalah milik generasi muda Indonesia. Lupus bukan sekedar karakter yang muncul dalam novel. Lupus adalah “Trend Setter” dan aset bagi dunia fiksi pop Indonesia. Lupus itu penting.
Berapa banyak saat ini, karakter seperti Lupus yang begitu kuat menginspirasi generasi muda? Tertantang menghidupkan Lupus kembali?

Rumah Kreatif Lupus & Tirana Art Management mengundang kamu yang kreatif untuk Nulis Lupus Bareng.

Tuangkan imajinasimu seliar mungkin dalam bentuk cerita fiksi pendek atau komik sepanjang 1 halaman.

Kirim ke nulislupus@gmail.com , dilengkapi data diri.
Deadline 20 April 2016.
Info 082240328263

Tuesday, April 12, 2016

Basoeki Abdullah Art Award 2016

Basoeki Abdullah Art Award 2016



GAMBARAN UMUM


Pada tahun ini Museum Basoeki Abdullah mengadakan sebuah kegiatan Basoeki Abdullah Art Award untuk menumbuhkan sikap kritis dan pengembangan keilmuan seni lukis Basoeki Abdullah.  Basoeki Abdullah Art Award juga sebagai sarana untuk mengenalkan kembali ketokohan pelukis Basoeki Abdullah di kalangan generasi muda dan khalayak umum. Basoeki Abdullah Art Award merupakan bentuk penghargaan sebesar-besarnya kepada Basoeki Abdullah, terhadap eksistensinya sebagai pelukis yang telah mendedikasikan hidupnya dalam dunia seni lukis Indonesia yang telah membawa nama baik bangsa ini melalui karya seni lukis di kancah seni rupa dunia pada abad ke-20. Keahlian Basoeki Abdullah di bidang seni lukis telah diakui oleh dunia seni rupa internasional karena karya-karyanya telah tersebar dan dimiliki oleh berbagai negara di dunia.


TEMA


EKOLOGI : Ruang Maya ke Ruang Alam


Seperti diketahui seni lukis Basoeki Abdullah mengusung secara signifikan beberapa tema, seperti legenda rakyat, pemandangan alam, sosok pemimpin dunia, dan perempuan cantik. Pada kesempatan kompetisi Basoeki Abdullah Art Award 2016 pihak panitia telah memilih tema pemandangan alam sebagai daya pikat tematik utamanya.


Tema pemandangan alam luas cakupannya, berbagai hal berada dalam lingkupnya. Pemandangan gunung dan pesawahan, alam laut yang membiru, mentari terbit dan terbenam di ufuk, atau alam pantai dengan desiran anginnya; pesona rimba yang penuh misteri, dan sebagainya. Masa kini pesona-pesona itu sedang berubah, dari hal yang sangat intim alami (natural) ke arah intim virtual lewat dawai-dawai teknologi digital. Manusia dan alam kian terpisah lewat layar dawai, pengalaman bernuansa natural mengurai menjadi pengalaman-pengalaman peristiwa benak semata. Dunia fisik bertumpang tindih dengan dunia maya (virtual).


Teks alam (nature) kini lebih rekat dengan teks ekologi atau ekosistem. Yang tersirat bukan lagi pesona-pesona estetik dan spiritual, tetapi sebagai citra bencana-bencana alam. Dalam konteks ini, manusia terlibat di dalamnya, bahkan tidak sedikit yang mengatakan manusialah penyebabnya. Teks alam yang estetik dan spiritual bergeser ke arah perihal permasalahan lingkungan hidup dan kehidupan manusia.


Deskripsi ringkas di muka pada intinya hendak menyampaikan hal-hal berikut. Pertama,  gambaran kepada generasi muda tentang keseimbangan ekologi kita yang mulai terancam dan memberikan dampak timbal balik kepada penghuninya termasuk manusia. Kedua, Keindahan yang secara kasat mata biasa kita lihat dengan nyata secara perlahan berubah sirna bahkan terkadang hanya tinggal bisa dilihat melalui dunia maya. Ketiga, kecenderungan generasi muda yang hanya rajin berselancar di dunia maya dan terkaget-kaget dengan indahnya alam nyata. Fenomena pesona alam sekedar menjadi isu utama dalam dunia maya, yang kian menjadi pesona efek digital yang menjadi sarana ajang berfotoria.


Berikut adalah subtema-subtema terkait gambaran peristiwa alam di atas untuk menjadi rujukan tematik berkarya.  

     

Sub tema :

     1. Alam dan Teknologi

     2. Alam dan Pencapaian Budaya

     3. Alam dan Perusaknya

     4. Alam, Manusia, Perkotaan dan Urbanitas

     5. Alam dan Politik


HADIAH KARYA TERBAIK


1) Hadiah Total sebesar Rp. 250.000.000, - beserta trofi dan piagam untuk 10 karya terbaik.

2) 10 peserta karya terbaik akan diundang ke Museum Basoeki Abdullah Jakarta dalam acara penyerahan hadiah dengan fasilitas dari panitia.


Tim Juri  BAA A 2015


Prof. Dr. Setiawan Sabana, MFA (Guru Besar FSRD ITB)

Yusuf  Susilo Hartono, (Jurnalis Budaya)

Mikke Susanto, MA (Kurator dan Staf Pengajar ISI Yogyakarta)

Citra Smaradewi, M.Hum (Dekan FSRD IKJ)

Amir Sidharta, MA (Pengamat Seni)


PERSYARATAN PESERTA


  1. Basoeki Abdullah Art Award 2016 terbuka bagi Warga Negara Indonesia berusia 17 - 30 tahun.

  2. Karya 2 dimensional (media dan teknik tidak mengikat/ Bebas)

  3. Peserta diminta mengirimkan data yang terdiri dari:

  1. Foto karya dan data visual karya

  2. Data pribadi atau Curriculum Vitae (kartu identitas disertakan).

  3. Konsep karya/berkarya, atau keterangan lain.

  1. Peserta dapat mengajukan dua (2) karya yang dibuat dalam dua tahun terakhir untuk disertakan dalam kompetisi. Karya belum pernah disertakan pada kompetisi lain dan masih menjadi milik perupa.

  2. Menyertakan dua foto karya 5 tahun terakhir yang telah dibuat sebelumnya untuk pembanding (karya selain yang diikutsertakan kompetisi).

  3. Ketentuan karya yang disertakan:

  1. Karya pemenang kompetisi Basoeki Abdullah Art Award akan menjadi milik  Museum Basoeki Abdullah

  2. Kirimkan foto Karya : Karya dua dimensional dikirimkan secara digital menggunakan file maksimal setiap gambar adalah Format foto karya untuk penilaian dan penjurian, JPEG dengan resolusi 1-2 mb (2000 x 1500 dpi).

  3. Sisi-sisi maksimal karya berukuran 120 cm x 120 cm, minimal 80 x 80 cm baik berbentuk utuh ataupun himpunan satuan dari sebuah unit, bila berbentuk lingkaran ukuran minimal diameter 80 x 80 cm dan maksimal 120 x 120cm.

  1. Hasil kompetisi bersifat mutlak berdasarkan hasil penilaian Dewan Juri.

  2. Waktu Pelaksanaan

  1. Batas akhir pengumpulan data karya dari peserta tanggal 20 Juli 2016 (tanggal pengiriman).

  2. Pengumuman Hasil Seleksi pertama 26 Juli 2016 melalui website Museum Basoeki Abdullah dan sosial media yang dimiliki oleh museum.

  3. Batas akhir pengiriman karya asli 30 peserta yang masuk nominasi pada tanggal 25 Agustus 2016

  4. Seleksi Tahap Akhir 29 Agustus 2016

  5. Pengumuman Hasil Seleksi kedua diumumkan saat pembukaan pameran dan peresmian gedung baru Museum Basoeki Abdullah pada bulan Oktober 2016.


  1. Pengiriman karya:


Data soft file/ digital bisa dikirimkan melalui email:


basoekiabdullahartaward@gmail.com


Pengiriman karya asli ditujukan ke alamat Museum Basoeki Abdullah :


Kepada Panitia BAAA 2016.


MUSEUM BASOEKI ABDULLAH

Jl. Keuangan Raya No. 19  Cilandak Barat

Jakarta Selatan 12430

Telp. 021-7698926


CP : Septian Tito Megananda (081290909245)

Dian Ardianto (087878757484)


*  Menggunakan pengemasan yang aman dan baik untuk karya yang masuk nominasi 30 karya terbaik.

  1. Mekanisme Penjurian

  1. SELEKSI TAHAP 1:

    1. Seleksi pertama menjaring 30 karya peserta dari seluruh peserta yang masuk melalui foto dan  data pelengkap yang masuk ke panitia.

  2. SELEKSI TAHAP 2:

    1. Penilaian berdasarkan 30 karya asli untuk memilih 10 karya terbaik penerima Basoeki Abdullah Art Award 2016.









Singapore | STPI | IN THE STUDIO: Amanda Heng



In the StudioAPRIL 2016
AMANDA HENGTen years ago, Amanda Heng joined nine other artists, includingWilson Shieh, Yuken Teruya, Navin Rawanchaikul, Lin Tianmiao, XuBing and Michael Lin to produce a joint-portfolio, presented at
Co ffee &Conversations:Saturday, 16 April, 2.30pmCurious to know more? This Saturday, Amanda Heng will share herongoing artistic practice, which will include a visit to the STPI artiststudio for a sneak preview of her explorations and residencydevelopment.Guided tour of Shirazeh Houshiary's


 


Invitation | Chong Ai Lei | In The Room | 20 April 2016 @7pm | Galeri Canna



'In The Room' solo exhibition by Chong Ai Lei
View this email in your browser

In The Room

Opening :
Wednesday, April 20 2016 @ 7pm


Solo Exhibition by
Chong Ai Lei
 
Hosted by
Mrs. Deborah C. Iskandar
Mrs. Diana Ramlie

at
Galeri Canna
Jl Boulevard Barat Raya Blok LC 6 no 33-34
Jakarta Utara
 
   Media Partner :
                                  
* The exhibition will be held through May 10, 2016
 
In The Room
Three years have passed since Chong Ai Lei held her first solo exhibition - 'P!NK' - in which the works she created seemed more calm and even behind the colors contained any sense of serene. But today, the artist who hails from Johor, Malaysia is back with a new series entitled 'In The Room', which appears slightly different, and appealing as compared to previous works; the band of colors seems to be intense filling each part of her canvas and the body languages and facial expressions tend to convey pensive thoughts. Since graduated from Dasein Academy of Art, Kuala Lumpur in 2005, the works of Chong Ai Lei focused especially on the theme of her nature. Female figurative often become the subject for the artist. Not merely depicting emotion but an alternate point of view uncovered more extensive definition. Ai Lei brought the surrounding conditions; experiences throughout our life, joy and sorrow and mainly our identity that were unconsciously submitted into a private space.
"The condition of one's mind while in a place comforts by emotions - a personal atmosphere." – Chong Ai Lei
In these ludic body of works, portrayed mainly on three young female figures in their room. Their flesh tones are smooth and fine as polished ivory, compliment by the vibrant ruffled sheets while their teasing gestures maintained dignified grace. The compositional aspects of her works are indeed different as compared to their antecedents. The flailing hands that used to cover the models' faces together with awkward poses are no longer becoming part of her paintings but higher confidence with robust postures and tranquil eyes that gaze towards the viewers are displayed. This latest series shows the artist's venturesome. An eye-level perspective would make us, the viewers; become an extension to her profound thoughts. With this, through her works, we can easily understand what is to be delivered. Assuredly, Ai Lei returns with zero boundaries, displaying her increasing strength in this exhibition. These positive elements were all channeled unconsciously by the artist and certainly, without any doubt Ai Lei and along with her works continue to grow into certain
prospects.
Ai Lei further explore into the complex nature regarding self- identity – situation of which a person desires to become liberated in this complicated modern world. This chosen direction seems essential as we frequently find that we are so wrapped up in our surrounding without a moment's hesitation that it can be hard to consider where we would fit inside the life fulfillment's spectrum.
According to the artist, bedrooms hold a passionate and emotional surrounding that impact entirely towards the person. The artist conducts the power of the female body when in a private moment or place. The space would eventually create a subjective form that eliminate unnecessary affections, thoughts, complexities and Ai Lei had portray the models with no signs of insecurities, as they feel comfortable, and by doing so open up a new realm of independence and possibility. In fact, the statement is supported by the elegance in the figure's manners; their vivacious, balanced poise,
desultory thoughts, gave them engaging charms. This prevailing facet would later enforce extended narrative between her paintings and the viewers.
Unlike her previous series of works, the artist has escaped from her comfort zone and began to explore new and different situation. Her travel to Bali was vital as Ai Lei broadened her understanding about the issues in other countries based on environmental conditions, which affects the search for inner self. Ai Lei also stated that she did not conform to any restrictions that occur during the process of completing her works. Though it is certain that a vigorous effort was made to combat the idea of identity and feminity, any coercion did not exist as everything is natural and for that, an intimate and natural result had involved in every technical part of her works.
In the midst of confusion the idea of searching for inner self requires keen efforts to achieve an emotional stability. Chong Ai Lei's series does not proven to be weak at all, in fact, this latest series moves far beyond the former to conclude the attempt made by the artist. Using the female figures to convey her messages, Ai Lei's context affiliate with her growing maturity level as a contemporary
artist. 'In The Room' reflects Ai Lei's effort to merge in the social context of the world. The constant communication, hustling and bustling of the city should be balanced by a pleasurable expanse. It signals the viewers into looking at a different perspective.
Though the artist most likely found in her tranquility of dispositions, even in her need of her imagination, a sense of rest and of exception from the aggravating impacts of life she is also seeking – in various alternative ways – for an answer to the inquiries that perplexed and her limitless curiosity. Sure enough, the feelings to be free, independent and impregnable become part of the direction of her new unlamented series.
-Anas Afandi-
Copyright © 2016, Galeri Canna Indonesia, All rights reserved.


Our mailing address is:
GALERI CANNA
Jalan Boulevard Barat Raya
Blok LC 6 no 33-34
Kelapa Gading, Jakarta Utara

Want to change how you receive these emails?
You can update your preferences or unsubscribe from this list

www.galericanna.com







Monday, April 11, 2016

Saturday, April 9, 2016

REDRAW II : DISCOVERY


---------- Forwarded message ----------
From: "Edwins Gallery" <edwins_gallery@yahoo.com>
Date: Apr 9, 2016 11:42 AM
Subject: Invitation : REDRAW II : DISCOVERY
To:
Cc:

>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>  
> Edwin's Gallery
> Kemang Raya No. 21, Kemang, Jakarta 12730, Indonesia
> Ph: +62 21 7194721, +62 21 71790049
> Fax: +62 21 71790278
> web: www.edwinsgallery.com

Friday, April 8, 2016

Pameran Bersama Patung Kontemporer Kait Kelindan



Pameran Bersama Patung Kontemporer Kait Kelindan

Pameran ini menampilkan tiga pemenang Kompetisi Karya Trimatra Salihara 2013. Setelah memenangi kompetisi tersebut, ketiga seniman ini mendapat kesempatan menjadi seniman mukiman (artists-in-residence) di Zentrum für Kunst und Urbanistik (ZK/U) di Berlin. Mereka mewakili generasi pematung kontemporer Indonesia yang menunjukkan perkembangan pesat, baik dalam penggunaan medium, gagasan dan keterampilan.

Pameran ini adalah cara untuk melihat kematangan gagasan, penguasaan bahan dan peningkatan kemampuan teknik oleh para seniman yang sebelumnya pernah diberi kesempatan untuk mengembangkan diri. Selama pameran juga akan diadakan guided tour untuk siswa SMP dan SMU. Program ini untuk memberi kesempatan para siswa berdiskusi langsung dengan seniman dan kurator sekaligus meningkatkan kemampuan apresiasi seni mereka.


Pembukaan pameran ''Pameran Bersama Patung Kontemporer Kait Kelindan

​''​
berlangsung di Galeri Salihara, 16 April, 16:00 WIB . Pameran ini akan berlangsung di Galeri Salihara, 17 April-15 Mei, Senin-Sabtu, 11:00-20:00 WIB, Minggu, 11.00-15.00 WIB (Hari libur nasional tutup).

 

Untuk keterangan lebih lanjut mengenai pameran ini, sila hubungi galeri@salihara.org, 0816557684 atau kunjungi www.galeri.salihara.org.


Salam,

--

Komunitas Salihara

Jl. Salihara 16, Pasar Minggu

Jakarta 12520 - Indonesia

Tel. 62 21 789 1202 Mobile:  0817-077-1913, 0822-2552-3959, 0857-193-111-50

www.salihara.org



Thursday, April 7, 2016

EXHIBITION INVITATION: Waiting For It To Happen @ Nadi Gallery | 12 April 2016


> PLATFORM3 together with Nadi Gallery 
>
> cordially invite you to the opening of:
>
>
>
> WAITING FOR IT TO HAPPEN
>
> A Group Exhibition
>
>
> 12-26 April 2016
>
>
> Agus Suwage | Antonio Sebastian Sinaga | Budi Adi Nugroho | Erika Ernawan | Guntur Timur | Mujahidin Nurrahman | 
>
> Nurrachmat Widyasena | Patriot Mukmin | Rosid | Tara Astari Kasenda | Tisa Grancia | Tromarama | Yuli Prayitno
>
>
> Opening: 
>
> Tuesday, 12 April 2016, 7.30PM
>
>
> Venue:
>
> Nadi Gallery
>
> Jl. Kembang Indah III Blok G3 no. 4-5 Puri Indah
>
> Jakarta 11610
>
>
> -----
>
>  
>
> PLATFORM3 adalah sebuah ruang gagas yang berupaya untuk menyediakan kesempatan pengembangan eksplorasi tematik dan artistik bagi para seniman. Berlokasi di Cigadung, Bandung, PLATFORM3 menyelenggarakan pameran, workshop, residensi, dan program-program diskusi yang semuanya merupakan ruang bagi pertemuan ide-ide dan proses kekaryaan dari ragam seniman. WAITING FOR IT TO HAPPEN merupakan pameran kelompok yang digagas oleh PLATFORM3. Pameran ini menampilkan karya-karya dari sejumlah seniman yang mendukung gagasan dan kegiatan-kegiatan PLATFORM3. 
>
>
> "Waiting for It to Happen" merupakan frasa yang mengadopsi "Waiting for Godot", pertunjukan karya Samuel Beckett, tentang penantian yang tak jelas, absurd.  "Waiting for It to Happen" menganggap masa penantian tentulah tidak sia-sia. Dalam penantian, ada banyak hal bisa dilakukan, berbagi ide termasuk di dalamnya. PLATFORM3 mempertemukan sejumlah seniman dalam pameran ini, sebagai sebuah cara berbagi juga. Berbagi semangat kami untuk terus mengupayakan perkembangan karya-karya seni, dan harapan bahwa pameran ini menjadi ruang tempat bertemu dengan berbagai kalangan yang antusias terhadap seni. 
>
>
> Karya-karya didalam pameran "Waiting for It to Happen" secara sukarela disertakan oleh para seniman terlibat dan sebagian hasil penjualannya akan digunakan untuk mendanai berbagai program-program mendatang Platform3. 
>
>
>
>
> ---
> PLATFORM3
> Jl. Cigadung Raya Tengah no. 40 - Bandung 40191 West Java - Indonesia
>
> www.platform3bdg.org  
>
> fanpage | www.facebook.com/platform3bandung  
> twitter | @platform3_bdg  
> instagram | @platform3_bdg
>