Friday, July 31, 2015

Yogya | Jumat, 7 Agustus 2015 | 19.30: Undangan | Pameran "A Monument That Tells Anything"

Undangan Pameran
View this email in your browser
A Monument
That
Tells
Anything

Pameran tunggal Bagus Pandega


7 Agustus - 2 September 2015
Pembukaan: Jumat, 7 Agustus 2015 | 19.30
Diskusi: Selasa, 1 September 2015 | 19.30


Lahir dari tradisi penciptaan karya seni akademis, Bagus Pandega berkembang dari perhatiannya terhadap perluasan metode berkarya dalam seni patung. Didorong oleh perhatian terhadap relasi obyek dan audiens, Bagus Pandega  mendorong keterlibatan audiens dalam karyanya melalui gerak, bunyi dan cahaya. Pandega memiliki keleluasan medium layaknya seniman lain yang lahir di era post-modern. Ia bebas memilih antara berbagai "-isme" dan berbagai aliran "-art". Pandega juga merupakan generasi yang terus beradaptasi dengan pertumbuhan perangkat informasi digital yang terus terperbaharui.  Meski mendapatkan berbagai keuntungan dan kenyamanan dari pertumbuhan tersebut, dalam berkarya Pandega memilih mandiri dari kecenderungan teknologi jamannya dan memutuskan untuk mengolah sistem-sistem elektronik analog.

Bagus Pandega bermain dengan tumpukan persepsi yang tumbuh dari karyanya yang disusun dari permainan elemen found object  yang dipercayanya mendorong interpretasi yang beragam, kegemarannya menggabungkan berbagai sistem elektronik sebagai 'modul' pengkaryaannya, dan juga dengan berbagi peran penciptaan karya seni dengan keterlibatan subyek- subyek yang 'bebas' menyuarakan pesannya melalui sistem operasi dan visualnya. 

"A monument that tells anything" merupakan pameran dari karya Bagus Pandega dalam jangka waktu 3 tahun terakhir. Dalam eksplorasinya terhadap media berkarya dalam seni patung, Pandega bergerak dari sifat-sifat 'kemurnian' seni patung sebagai agen tunggal pemancar pesan menjadi wadah pertemuan ragam individu yang terlibat dalam pembentukan maupun pembacaan obyek. 

Bagus Pandega (lahir 1985) memperoleh gelar Sarjana Seni Rupa jurusan Seni Patung dan Master of Fine Art di Institut Teknologi Bandung. Karyanya merupakan pertemuan dari seni visual dan bunyi. Ia tinggal dan berkarya di Bandung.
Copyright © 2015 Cemeti Art House, All rights reserved.

Cemeti Art House / Rumah Seni Cemeti
Jl. D.I. Panjaitan 41, Yogyakarta 55143
Open: 09.00 - 17.00, Closed on Sunday & Monday
Telp/Fax. +62 (0) 274 371015
M. +62 (0) 812 273 3564

Anggota Koalisi Seni Indonesia / Member of the Indonesian Arts Coalition
www.koalisiseni.or.id

Share
Tweet
Forward

Bandung 1 Agustus 2015 | BEATSCAPE By Adi Dharma






 

BEATSCAPE

Pameran tunggal oleh Adi Dharma a.k.a STEREOFLOW

 

Dikurasi oleh Rifandy Priatna

Kontribusi Essay oleh Riksa Afiaty dan Ing Landjanun

Musik oleh FUNKBOX

 

 

Pembukaan:

Sabtu, 01 Agustus 2015 | pkl. 19:00 WIB

 

Bincang Seniman:

Sabtu, 08 Agustus 2015 | pkl. 15:00 – 17:00 WIB

 

Tempat:

SALIAN

Jl. Sersan Bajuri no.86

Bandung

 

Pameran akan berlangsung hingga 21 Agustus 2015.

 

 

 


beat

noun

a main accent or rhythmic unit in music or poetry.

 

-scape

combining form

suffix: -scape

denoting a specified type of scene

 

Intuisi memiliki peranan besar dalam perkembangan peradaban manusia, banyak penemuan besar dan penciptaan mahakarya diawali oleh intuisi dari penemu dan penciptanya karena intuisi adalah kemampuan untuk menyerap pengetahuan tanpa gangguan ataupun kebutuhan akan "fungsi irasional", berlawanan langsung dengan sensasi dan sedikit berlawanan dengan "fungsi rasional" seperti berpikir dan merasakan. Jung mendefinisikan intuisi sebagai "persepsi melalui alam bawah sadar". Intuisi menggunakan sensasi-persepsi sebagai titik awal, untuk memunculkan ide, gambaran dan kemungkinan akan jalan keluar dalam situasi yang buntu, melalui proses yang sebagian besar bekerja di alam bawah sadar.

 

Didorong oleh intuisi belaka Stereoflow telah menjelajahi musik dan seni visual melalui karyanya selama beberapa tahun terakhir. Menggunakan Funk dan musik hip-hop sebagai sumber inspirasinya, secara tidak sadar ia meniru semangat yang hadir pada musik tersebut di rangkaian karya terbarunya. Melalui bentuk mengalir, kontras pola dan warna yang hadir pada lukisan, patung dan instalasi, karya-karya Stereflow berbagi gagasan makna serta semangat yang sama dengan musik, yaitu Beat (ketukan). Layaknya seorang musisi yang memiliki kemampuan untuk melihat suara untuk kemudian menyusunnya kedalam sebuah gubahan harmoni dari nada dan ritme. Melalui bentuk yang mengalun, pola yang bertentangan serta warna yang berani hadir sebuah visual yang terbentuk seakan pembuatnya mampu mendengar bunyi dari setiap bentuk, warna dan garis untuk kemudian digubah menjadi komposisi yang harmonis dalam versinya sendiri. Beatscape  adalah perjelanan menerjemahkan ingatan, pengalaman, mimpi serta visi akan  skena spesifik yang telah ia selami selama ini musik hip-hop, funk dan street art.

 

Adi Dharma/STEREOFLOW adalah seorang seniman, musisi dan desainer dari Bandung Indonesia, yang bekerja dengan campuran berbagai media dalam karyanya menggunakan funk dan hip-hop musik sebagai inspirasi. Dikenal sebagai salah satu seniman yang produktif dan berpengaruh bagi skena street art  di Bandung dan Indonesia. Karyanya dikenal dengan penggunana garis lurus dan warna yang berani. Kini ia memperluas eksplorasi visual dalam karyanya dengan memasukkan musik pada proses kreasinya. 

 

SALIAN ART merupakan sebuah gagasan ruang seni yang muncul di akhir tahun 2014. Ruang ini diharapkan mampu memberikan sinergi antara seni dengan disiplin ilmu lainnya, sehingga dapat menambah pengalaman dan memberikan tantangan baru bagi para pelaku kreatif untuk tetap eksis dalam lingkup sosial di medan seni.

 

 

 

 

BEATSCAPE

Solo exhibition by Adi Dharma a.k.a STEREOFLOW

 

Curated By Rifandy Priatna

Contributing Essay by Riksa Afiaty and Ing Landjanun

Music Performance by FUNKBOX

 

Opening:

Saturday, 01 August 2015 |  7 PM

 

 

Artist Talk:

Saturday, 08 August 2015 | 3 - 5 PM

 

 

Venue:

SALIAN ART

Jl. Sersan Bajuri no.86

Bandung

 

 

Exhibition will be held until August 21st, 2015.

 

 


 

beat

noun

a main accent or rhythmic unit in music or poetry.

 

-scape

combining form

suffix: -scape

denoting a specified type of scene.

 

 

Intuition has a major role in the development of human civilization, many great discoveries and the creation of a masterpiece initiated by the intuition of inventors and creators. Intuition is the ability to absorb knowledge without disruption or the need for "irrational function", in direct contrast with the sensation and slightly opposed to "rational functions "such as thinking and feeling. Jung defines intuition as "perception via the unconscious". Intuition using the sensation-perception as a starting point, to come up with ideas, images and is likely to be way out in a deadlocked situation, through a process that mostly worked on the subconscious.

 

Driven by sheer intuition Stereoflow have been exploring music and visual art through his work for the past few years. Using Funk and hip-hop music as his muse, he unconsciously replicates the spirit of the music on his recent work. Through flowing shapes, contrasting pattern and colors on his painting, sculpture and installation Stereflow share the same significance notion with the music, Beat. As musician have the capability to see sound and compose it into an arrangement in form of harmony of tone and beat. Stereoflow is able to hear the sound of every shape and colors, and compose it visually to create its own harmony. Beatscape is a journey of a Bandung based street artist into his persona experience, dreams, music and vision.

 

Adi Dharma/STEREOFLOW is an artist, musician and designer from Bandung Indonesia, who employs mix of media within his work using funk and hip-hop music as his muse. Known as one of the most prolific and influential street artist in Bandung and Indonesia street art scene. His work is known for using merely straight lines and bold color. Now he extends his visual exploration by incorporating music on his creation process. 

 

SALIAN ART was established on 2014. The Art space facilitating the provision of a growing interdisciplinary synergy between the Visual Arts, new creative ideas and other diverse arts disciplines.

A space to be enjoyed by all, in a beautiful setting, we intend to provide and facilitate new challenges for creatives and the public, encouraging dynamic discourse, a social venue, and a fresh approach within and towards the Indonesian and International Art scene.

Description: https://ssl.gstatic.com/ui/v1/icons/mail/images/cleardot.gif



SALIAN ART
Space, Service & Support
Jl. Sersan Bajuri no.86 KM 3,8
Bandung


Thursday, July 30, 2015

Undangan Diskusi dan Peluncuran Buku Fotografi "JKT karya Fanny Octavianus"


https://www.facebook.com/events/934648793258743/

View this email in your browser

 

https://www.facebook.com/events/934648793258743/

Sebagai bagian dari Pameran Fotografi:
"JKT"
karya Fanny Octavianus

Galeri Foto Jurnalistik Antara mengundang anda untuk menghadiri:
Diskusi dan Peluncuran Buku
Jumat, 31 Juli 2015, 18.00
Galeri Foto Jurnalistik Antara
Jalan Antara 59 Pasar Baru
Jakarta Pusat

Speaker:
Devie Rahmawati - lecturer and cultural observer
Rasdian A Vadin - photographer and lecturer
Fanny Octavianus


Pameran berlangsung 21 Juni -31 Juli 2015

GRATIS/Terbuka untuk umum

Didukung oleh:
Galeri Foto Jurnalistik Antara 
Antara Foto 
BLUES4FREEDOM
NeoJournalism Club
VSEE

Copyright © 2015 Galeri Foto Jurnalistik Antara, All rights reserved.
Anda menerima email ini karena terdaftar pada buku kunjungan tamu di pameran kami atau rekomendasi dari sahabat GFJA. Anda memiliki opsi untuk tidak menerima email ini di kemudian hari dengan memilih tautan unsubscribe dibawah ini.

Our mailing address is:
Galeri Foto Jurnalistik Antara
Jalan Antara no.59
Pasar Baru
Jakarta 10710
Indonesia 



25 Pematung Bakal Gelar Pameran Patung Pencak Silat | Lifestyle - Bisnis.com mobile


"Sebanyak 25 perupa bakal memamerkan hasil karyanya dalam mengekspresikan pencak silat ke dalam idiom seni patung.
Karya senirupa berupa patung pencak silat tersebut bakal diselenggarakan di Galeri Cipta III, Taman Ismail Marzuki pada 1 - 15 Agustus 2015.
Dolorosa Sinaga, salah satu perupa yang bakal memamerkan hasil karyanya, mengatakan gerakan-gerakan pencak silat sangat kaya dan menginspirasi untuk dituangkan dalam idiom patung.
"Seluruh tubuh adalah sebuah bangunan solid yang digerakkan dalam harmoni memiliki kekuatan fisik sekaligus juga keindahan gerak," katanya, Selasa (28/7/2015).

Monday, July 27, 2015

Karya Simfoni permintaan Habibie, premiere 12 Agustus

Ananda bikin karya kedua pesanan Habibie ............................................................................................................................................. Mantan Presiden RI, Prof. Dr. B.J. Habibie tahun lalu telah meminta komponis Ananda Sukarlan untuk membuatkan sebuah "monumen" untuk mengabadikan kisah cintanya dengan alm. istrinya, Dr. Hasri Ainun Habibie. Terciptalah "Chamber Symphony In Memoriam Ainun Habibie" dari tangan dingin sang komponis handal ini. Chamber Symphony ini kemudian telah direkam dalam bentuk CD dan telah mendapat sambutan luas dari media, kritikus dan penikmat musik klasik dalam dan luar negeri. ............................................................................................................................................. Atas kesuksesannya ini beliau, lagi-lagi melalui Yayasan Habibie-Ainun, meminta komponis yang namanya sudah diakui dunia ini untuk membuat sebuah karya lagi, untuk mengeksplorasi aspek-aspek yang berbeda. Kali ini Ananda mengambil ide Habibie yang bercita-cita untuk membawa Indonesia ke jenjang "hi tech and hi touch" (teknologi tinggi dan sentuhan seni yang tinggi) sebagai dasar dari karya barunya, Chamber Symphony no. 2 yang berdurasi lebih dari 20 menit. Di bagian tengah dari karya ini tetap ada sebuah bagian yang berjudul "A Love Song", yang menggambarkan cinta sebagai motivator untuk meraih segala aspirasi dan cita-cita. Karya ini ditulis untuk 10 musikus yang virtuosik, dan pemenang pertama Ananda Sukarlan Award International Piano Competition 2014, Anthony Hartono (21) dipercayakan untuk memainkan bagian pianonya yang sama sekali tidak mudah. ............................................................................................................................................. Chamber Symphony no 2 akan diperdanakan dengan sang maestro komponis sendiri yang memimpin orkesnya di Goethe Haus, Jakarta tgl 12 Agustus pk. 7 malam, setelah hari sebelumnya 11 Agustus (hari ulangtahun alm. Ibu Ainun) diperdanakan untuk kalangan tertutup di perpustakaan kediaman Habibie dan direkam untuk kemudian diterbitkan dalam CD. Babak pertama dari konser ini akan diisi dengan musik klasik karya Franz Liszt dan para komponis bersejarah lainnya. ............................................................................................................................................. Ananda sendiri menuliskan proses kreatifnya dalam mencipta karya ini di blognya http://andystarblogger.blogspot.com . Komponis yang kini tinggal di Spanyol ini akan tiba di Indonesia akhir Juli, untuk memberi konser di Jogja tgl 31 Juli dan kemudian memberikan masterclasses di Surabaya tgl 4-6 Agustus. Untuk reservasi tanda masuk konser di Jakarta dan Jogja, serta mendaftar untuk masterclass silakan hubungi Ananda Sukarlan Center di 0818 891038 (WA / telpon) atau email ycep@yahoo.com . .................................................................................................................................... Untuk info lebih lanjut, bisa baca tulisan Ananda Sukarlan di blognya http://andystarblogger.blogspot.com tentang proses kreatifnya dan hal-hal lain. Untuk reservasi tiket silakan hubungi Ananda Sukarlan Center dgn kontak 0818 891038, atau ycep@yahoo.com . Foto: dari kiri: Anthony Hartono (pianis), B.J. Habibie, Ananda Sukarlan. .

Agenda RumahIVAA | Bincang Sore: "Penanda Sang Pembuat Tanda" bersama: Panca DZ & Helly Mursito (Kerja Keras Kulture)



Bincang Sore IVAA:
"Penanda Sang Pembuat Tanda"


Diskusi bersama:
Panca DZ & Helly Mursito (Kerja Keras Kulture)

Rabu, 29 Juli 2015 | 16.00 WIB
di Indonesia Visual Art Archive (RumahIVAA)
Jl Ireda, Gang Hiperkes,
Kampung Dipowinatan MG I / 188 A-B,
Keparakan, Yogyakarta 55152
 
Berawal dari sesuatu yang sakral, agung dan suci pada peradaban masa lampau di peradaban masa kini makna tato perlahan bergeser menjadi salah satu bentuk estetika serta ekspresi dari pembuat serta pemakainya. Hanya bagi suku asli di pedalaman, organisasi kejahatan dan sebagian kecil dari masyarakat saja yang masih menggunakan simbol serta penempatan tato sebagai parameter identitas serta status dari pemakainya. Hal tersebut menjadi menarik untuk ditelusuri, karena perkembangan tato modern hanya mencakup teknologi peralatan serta pengaplikasian tato saja, sedangkan rekaan visual yang ada masih mengacu kepada simbol tato yang diciptakan di peradaban masa lampau. Bayangkan bahwa suatu gambar atau simbol tertentu yang pada awalnya dibuat secara spesifik untuk penggunanya dengan status sosial, gender, dan keperluan yang khusus dengan proses yang tidak sebentar dan memerlukan serangkaian langkah tertentu. Kini masih dapat kita lihat dan dapat dipakai oleh siapapun. Gambar serta simbol tersebut tentunya telah melalui berbagai peradaban dan kehadirannya menyimpan ingatan yang sangat spesifik bagi pembuat dan pemakainya dari semenjak ia dibuat hingga masa kini. Ingatan yang didalamnya terkandung kearifan dari kebudayaan masa lampau yang mungkin menjadi asing bagi mereka yang tidak memiliki keterkaitan terhadap gambar atau simbol tersebut. Dorongan dari pemakai untuk mengenakan simbol atau gambar tertentu pada salah satu bagian tubuhnya pun menjadi berbeda dan menentukan ingatan dari gambar tersebut.
***
Bincang sore ini mengiringi Pameran Tunggal PANCA DZ
"MAKER'S MARK"
28 Juli – 8 Agustus 2015

Pembukaan:
Selasa, 28 Juni 2015, 19.00 WIB

di Jogja Contemporary
Kompleks Jogja National Museum, Jl. Prof. Ki. Amri Yahya no. 1, Gampingan, Yogyakarta








INDONESIAN VISUAL ART ARCHIVE
Jl. Ireda, Gg. Hiperkes, Dipowinatan, MG1/ 188 A-B, Keparakan, Yogyakarta 55152 INDONESIA (Go to map)
P/F: +62 274 375262 | E: ivaa@ivaa-online.org | www.ivaa-online.org
Opens Monday-Friday, 9:00AM-5:00PM

unsubscribe from this list    update subscription preferences






This email was sent to muph.curator@gmail.com
why did I get this?    unsubscribe from this list    update subscription preferences
Indonesian Visual Art Archive · Jalan Ireda, Gang Hiperkes, Kampung Dipowinatan MG I / 188 A-B, Keparakan · Yogyakarta 55152 · Indonesia

Email Marketing Powered by MailChimp


Mystique Orientale pameran foto karya Margriet Smulders






Mystique Orientale 
pameran foto karya Margriet Smulders. 
di di Erasmus Huis.
Pameran akan diadakan mulai tgl  31 Juli 2015