Wednesday, November 29, 2017

Konser Penggalangan Dana bertema Museum HAM Omah Munir: Menyalakan Kemanusiaan

Sahabat-sahabat yang baik,

Ayo tunjukan kepedulianmu terhadap pendidikan HAM bagi generasi muda dengan  menikmati Konser Penggalangan Dana bertema Museum HAM Omah Munir: Menyalakan Kemanusiaan.

Konser yg akan dipandu Najwa Shihab  menampilkan Glenn Fredly, Tompi dan Dira Sugandi. Puisi oleh Butet Kartaredjasa dan Suciwati

Hari/tgl : Selasa, 5 Desember 2017.
Pukul 18.30-21.00.
Di Auditorium Perpustakaan Nasional Jalan Medan Merdeka Selatan.

Donasi untuk kursi VIP sebesar Rp.  2.000.000, kelas I Rp. 1.500.000 dan kelas II Rp 1.000.000

Seluruh donasi  disumbangkan bagi pengembangan gedung Omah Munir di Batu, Malang utk eksebisi multimedia
Museum dan ruang pendidikan HAM bagi guru dan siswa.

Informasi pemesanan tempat silahkan hubungi Illian Deta Arta Sari di 081282032922. Tempat terbatas.

Thursday, November 23, 2017

Pameran EddiE haRA

a solo exhibition by EddiE haRA

SWEET (&SOUR!) SIXTY

Will be officiated by Dr. Melani W. Setiawan
Hosted by Amalia Wirjono & Tom Tandio
DJ Performance by Nicholas Tan

Tuesday, November 28, 2017 at 19.30 PM

Nadi Gallery
Jl. Kembang Indah III Blok G3 No. 4-5
Puri Indah Jakarta Barat 11610

The exhibition will be held through December 15, 2017

Opening hours:

Monday - Friday: 10.00 - 19.00
Saturday & Sunday: 10.00 - 14.00



Thursday, November 16, 2017

#RekreasiKeluarga FESTIVAL KELUARGA BERCERITA & KELUARGA BERKARYA

❄❄

#Rekreasi Keluarga
FESTIVAL KELUARGA BERCERITA & KELUARGA BERKARYA

■ Dongeng Bersama Keluarga
- Gladys Gwyneth Quincy & Natasha Annabella Quincy, cerita rakyat Jawa Tengah: Suwidak Loro
- Rena Hong - Mira Hong & Eni Surya, cerita rakyat Maluku: Hua Lo Puu
- M. Sultan Tufail & Riyanto, cerita rakyat Kei: Si Bungsu Katak
- Bintang Tanatimur & Mikke Susanto, kisah wayang kulit Gunungan.

■ Workshop Wayang GUNUNGAN
Melukis gunungan wayang karton. Peserta silakan bawa pensil warna atau crayon. (Wayang karton dan oil pastel disediakan panitia.), bersama Bintang Tanatimur & Mikke Susanto - Yogyakarta

■ Workshop KREASI JANUR
Janur dan peralatan lain disediakan. Pilih anak SD atau SMP yang sudah biasa pakai cutter atau gunting, bersama Ari Sigit - Solo

■ Workshop LUKIS PLASTIK
Utk SD kelas 5 - 6  dan SMP. Cat dan plastik mika disediakan. Peserta bawa kuas kecil dan spidol hitam permanen artline, bersama Iskandar - Yogyakarta

■ TEMPAT
Lantai 2
Perpustakaan Nasional Indonesia (PERPUSNAS)
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 11 Jakarta.

■ Waktu
26 November 2017, pukul 10.00-16.00 WIB

■ Diselenggarakan oleh
Kelompok Pencinta Bacaan Anak( KPBA)
Kerja bersama TEMPO Media.

😀☝
Agenda ini gratis dan bebas langsung datang, daftar dulu untuk pilih jenis workshopnya. Tempat terbatas masing-masing workshop hanya untuk 75 saja. Workshop ini terbuka untuk siswa SD, SMP, Guru dan keluarga.

*Pendaftaran ke ☎ 02153664109*

■ Jadwal Acara :
👆Dongeng, jam 10.00-11.30
👆Melukis Wayang Gunungan, jam 11.30-13.00
👆Membuat Kreasi Janur, jam 13.30-14.30
👆Membuat Lukis Mika, jam 14.30-16.00

Sampai jumpa di lokasi

Saturday, November 11, 2017

MENTAH a solo exhibition of RAUL RENANDA

MENTAH
a solo exhibition of RAUL RENANDA

Opening reception:
Wednesday
15 November 2017
7pm

Officiated by
Mrs. ARINI SUBIANTO

Hosted by
Indra Leonardi
Anti

D Gallerie
Jalan Barito I No.3
Kebayoran Baru
Jakarta 12130

www.dgalleriejakarta.net
dgalleriejakarta@gmail.com

Looking forward to seeing you there

Friday, November 10, 2017

SELF EXPLANATORY artists Ines Katamso • Natisa Jones • Ykha Amelz



SELF EXPLANATORY

artists
Ines Katamso • Natisa Jones • Ykha Amelz

curator
Shila Ghaisani



OPENING EXHIBITION
Thursday, November 16th, 2017
At 7:00 pm
Dia.Lo.Gue Artspace
Jl. Kemang Selatan 99 A
Jakarta 12730

officiated by
Atilah Soeryadjaya



Is it a struggle to find your place in the world, or is it perhaps more of an internal battle to become comfortable with who you are?

Dia.Lo.Gue is delighted to present ‘Self Explanatory’, a group exhibition of Ines Katamso, Natisa Jones and Ykha Amelz. This exhibition presents a series of new works issuing from a succession of projections, conversations and distorted memories related to each artist's’ life experience. It is the process of examining of one’s own thoughts and feelings by the act of contemplation, examination and questioning the self.

Such approach is completely natural, while perhaps others live by them the moments and only start to ponder these questions until something changes their perspective. Even with support available, the act of self-discovery can be a lonely road, because it is a path each individuals have to walk alone. Through reflecting the works of the three contemporary artists, who are constantly exploring their inner selves through thought-provoking ways, this exhibition invites the audience to build emotional self-awareness, a necessity to the process of growth. The self is not something one finds; it is something one creates.



EXHIBITION PERIOD
November 16th - December 16th, 2017
9:30 am - 6:00 pm



Supported by @indoartnow @manualjakarta

#selfexplanatoryexhibition #dialogueartspace #ineskatamso #natisajones #ykhaamelz

Tuesday, November 7, 2017

pameran Friederich Silaban November 2017 di Galeri Nasional



Kami dari Pusat Dokumentasi Arsitektur ingin mengundang bpk/ibu/sdr/sdri untuk acara Pameran Friederich Silaban pada :


Tgl: 8 - 24 Novber 2017
    Tempat : Gd. D Galeri Nasional Indonesia
                 Jl. Medan Merdeka Timur No. 14 Gambir, 
                     Jakarta Pusat

Kami sangat mengharapkan kehadiran bpk/ibu/sdr/sdri sekiranya untuk bisa hadir di acara pameran tersebut.

Sebelum dan sesudahnya kami ucapkan terima kasih



--
Pusat Dokumentasi Arsitektur 
Telp.&Fax. : 021-8291932
email: pda.pusdokars@gmail.com

LACAK!!! Pameran Dokumentasi Maestro Basoeki Abdullah

Siaran Pers - 1 November 2017
(Mohon bantuan disebarluaskan)

GELAR DOKUMENTASI MAESTRO BASOEKI ABDULLAH

Museum Basoeki Abdullah Jakarta, pada yanggal 7-22 November 2017 akan menggelar pameran bertajuk “LACAK!!! Pameran Dokumentasi Maestro Basoeki Abdullah”. Dalam pameran ini, ditampilkan jejak jalan pedang Basoeki Abdullah selama berkarir sebagai pelukis. Jejak yang mengalir pada diri Basoeki Abdullah dapat dinilai sebagai sebuah manifestasi perjuangan kebangsaan yang selama ini dinisbikan oleh citranya yang kelewat negatif di mata sejumlah pengamat.

"Tindak-tanduk Basoeki Abdullah telah menjadi konsumsi media dan ditunggu-tunggu masyarakat," ungkap Hilmar Farid, Dirjen Kebudayaan yang akan membuka pameran ini pada 7 November 2017, jam 10.00 WIB mendatang. Tak terhitung berapa judul berita dari dalam dan luar negeri yang menceritakan sosok Basoeki Abdullah, mulai dari prestasinya hingga berita-berita miring mengenainya. Bahkan hingga akhir hidupnya Basoeki Abdullah pun tak lepas dari kontroversi. Nampaknya sepanjang hidupnya Basoeki Abdullah ditakdirkan tak akan pernah lepas dari perhatian media, ungkap Hilmar.

Menelusuri jejak jalan pedang sang maestro bukanlah hal mudah. Dibutuhkan tenaga dan waktu yang panjang, disertai kesabaran tinggi. Kerumitan dan kesulitan menjadi warna dalam pelacakan tersebut. Proses pelacakan telah berlangsung sejak beberapa tahun yang lalu, tidak hanya pada satu ruang, diperlukan pendekatan tersendiri pada sejumlah individu dan institusi.

Materi Pameran

Materi pameran yang dikurasi oleh Mikke Susanto ini dikumpulkan dari sejumlah pihak, diantaranya adalah koleksi dokumen Museum Basoeki Abdullah, lembaga Dicti Art Laboratory Yogyakarta, Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), dan dua media massa yakni TEMPO dan KOMPAS.

Sejumlah arsip yang dipamerkan antara lain: surat pribadi, surat tagihan, undangan, katalog pameran, faksimile, laporan kekaryaan lukisannya, informasi pribadi dan pesan tertulis pelukis, catatan harian, fotografi, sampul majalah, kartu pos, poster, materi iklan produk, buku-buku, dan berita surat kabar(kliping).

Dokumen-dokumen tersebut dalam pameran ini disajikan dalam empat bagian. Pembagian ini berdasarkan dokumen yang didapatkan serta menjadi cerminan mewakili proses panjang karir Basoeki Abdullah sebagai maestro seni lukis, antara lain sub-kurasi: AKU, DAYA, RUPA, dan MASYHUR.

Bagi museum sendiri, gelaran yang didukung pula oleh Majalah Historia ini perlu sekali dilakukan, terutama untuk mencermati sejarah diri sang maestro. "Berbagai kisah-kisah tentang kehidupannya tersebut, baik kisah cinta, kedekatan dengan banyak wanita, isu negatif dan kesuksesannya tentunya membuat penasaran," kata Maeva Salmah, Kepala Museum Basoeki Abdullah yang beralamatkan di Jl. Keuangan Raya No. 19 Cipete Jakarta Selatan.

Untuk itu kami mengundang masyarakat untuk hadir. Selama pembukaan, pengunjung museum GRATIS. Hari-hari selanjutnya pengunjung membayar tiket masuk museum. ++++

Narahubung
Dian Ardianto
021 7698926

Sunday, November 5, 2017

Pidato Kebudayaan | DEWAN KESENIAN JAKARTA | #SuaraJernihDariCikini 10 November 2017


Dewan Kesenian Jakarta

mengundang dalam perhelatan:

​​

SUARA JERNIH DARI CIKINI

Pidato Kebudayaan 2017

 

NOSTALGIA MASA DEPAN MANUSIA

oleh Roby Muhamad

 

Pertunjukan Musik

A Fine Tuning Creation

Bina Vokalia Pranadjaja

 

Jumat, 10 November 2017

Pukul 19.30 WIB

Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki

Jalan Cikini Raya No.73 Jakarta

 

 

 Kami membuka reservasi  melalui tautan daring

 http://bit.ly/suarajernihdaricikini 


Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi

Saudari Saudari Anne / Mega di 021 31937639 / 0812 8815 2855

atau melalui email pidato.kebudayaan@gmail.com.


Mohon hadir 30 menit sebelum acara dimulai

*Acara ini terbuka bagi umum dan gratis


Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

 

 

Salam hangat,

Panitia

Suara Jernih Dari Cikini

#PidatoKebudayaan2017



Friday, November 3, 2017

JIWA: Jakarta Biennale 2017


In the year of 2017, Jakarta Biennale Foundation organizes the 17th Jakarta Biennale entitled
JIWA: Jakarta Biennale 2017

Jakarta Biennale Foundation has appointed Melati Suryodarmo as its Artistic Director, with "Jiwa" as the artistic concept.  JIWA: Jakarta Biennale 2017 approaches changes in society by sharing a diversity of art forms and methods, intellectual and practical encounters, as well as educational propositions. 

In this 17th edition, the JIWA: Jakarta Biennale exhibition will be held in Gudang Sarinah Ekosistem with its performance art series, and it will also take place in Museum Sejarah Jakarta (Jakarta History Museum) and Museum Seni Rupa dan Keramik (Museum of Fine Arts and Ceramics) at Kota Tua (old city) area in the north of Jakarta. 



Artistic Director:
Melati Suryodarmo

Curators:
Annissa Gultom, Hendro Wiyanto, Philippe Pirotte, Vít Havránek

Artists: 

Abdi Karya (Indonesia)
Afrizal Malna (Indonesia)
Alastair MacLennan (UK)
Alexey Klyuykov, Vasil Artamonov & Dominik Forman (Czech Republic)
Ali Al-Fatlawi & Watiq Al-Ameri (Switzerland)
Aliansyah Caniago (Indonesia)
Arin Rungjang (Thailand)
Bissu (Indonesia)
Chiharu Shiota (Japan)
Choy Ka Fai (Singapore)
Dana Awartani (Arab Saudi)
Darlane Litaay (Indonesia)
David Gheron Tretiakoff (France)
Dineo Seshee Bopape (South Africa)
Dolorosa Sinaga (Indonesia)
Dwi Putro Mulyono (Pak Wi) (Indonesia)
Em'kal Eyongakpa (Cameroon)
Eva Kot'átková (Czech Republic)
Gabriela Golder (Argentina)
Gede Mahendra Yasa (Indonesia)
Garin Nugroho (Indonesia)
Hanafi (Indonesia)
Hendrawan Riyanto (Indonesia)
Hito Steyerl (Germany)
Ho Rui An (Singapore)
I Made Djirna (Indonesia)
I Wayan Sadra (Indonesia)
Imhathai Suwathanasilp (Thailand)
Jason Lim (Singapore)
Karrabing Film Collective (Australia)
Keisuke Takahashi (Japan)
Kiri Dalena (Philippines)
Luc Tuymans (Belgium)
Marintan Sirait (Indonesia)
Mathieu Abonnenc (France)
Ni Tanjung (Indonesia)
Nikhil Chopra (India)
Otty Widasari (Indonesia)
Pawel Althamer (Poland)
Pinaree Sanpitak (Thailand)
PM Toh (Indonesia)
Ratu Rizkitasari Saraswati (Indonesia)
Robert Zhao Renhui (Singapore)
Semsar Siahaan (Indonesia)
Shamow'el Rama Surya (Indonesia)
Siti Adiyati (Indonesia)
Ugo Untoro (Indonesia)
Willem de Rooij (The Netherlands)
Wukir Suryadi (Indonesia)
Ximena Cuevas (Mexico)
Yola Yulfianti (Indonesia)


Exhibition period:

5 November – 10 December 2017

Symposium:
13 and 14 November 2017
13.00 - 20.00 WIB
at IFI (Institut Français d'Indonésie),
Jl. M. H. Thamrin No. 20, Menteng, Jakarta Pusat 10350

Performance Series:
4 - 14 November 2017


Venues:
Gudang Sarinah Ekosistem
Jl. Pancoran Timur II No. 4, Jakarta Selatan 12780
Free Admission
Open Daily from 11 AM - 7 PM

Museum Sejarah Jakarta
(Jakarta History Museum)
Jl. Taman Fatahillah No. 1, Tamansari, Jakarta Barat 11110
Open Tuesday to Sunday from 9 AM - 3 PM

Museum Seni Rupa dan Keramik
(Museum of Fine Arts and Ceramics)
Jl. Pos Kota No. 2, Jakarta Barat 11110
Open Tuesday to Sunday from 9 AM - 3 PM

For further inquiries, please contact
info@jakartabiennale.net ; Indah Ariani at +62  819 1121 4459

Yayasan Jakarta Biennale
Gudang Sarinah Ekosistem, Jl. Pancoran Timur II No. 4, Jakarta Selatan 12780

web: http://jakartabiennale.net
email: info@jakartabiennale.net
IG: @jakartabiennale
Twitter: @jakartabiennale
Facebook: @jakartabiennale



Wednesday, November 1, 2017

LUKISAN TANPA TEORI Nashar • Oesman Effendi • Rusli • Zaini

Pameran Lukisan Koleksi Dewan Kesenian Jakarta
_____________________
LUKISAN TANPA TEORI
Nashar • Oesman Effendi • Rusli • Zaini
_____________________
Sebab lukisan pada dasarnya adalah polesan cat di atas kanvas, perlukah teori dalam melukis? Pertanyaan inilah yang diajukan dalam Pameran Lukisan Koleksi Dewan Kesenian Jakarta “Lukisan Tanpa Teori”, yang menghadirkan karya empat serangkai maestro pelukis Indonesia: Nashar, Oesman Effendi, Rusli dan Zaini, dari 1970-1978.

Enam belas lukisan yang dipilih di sini menjadi titik tolak untuk dihubungkan dengan gagasan-gagasan mengenai seni lukis yang pernah dikemukakan ke empat pelukis itu: lukisan yang berdasar pada rasa, irama alam, situasi jiwa dan bayangan kehidupan. Gagasan-gagasan itu merupakan bagian dari perdebatan alot pada era 70an—soal apa itu seni lukis Indonesia, yang hingga sampai sekarang pun belum dibakukan.

Pameran ini menawarkan penglihatan gaya melukis yang dilakukan keempatnya sebagai keindonesiaan yang dicari-cari itu, yang tanpa teori, yang berpaling dari seni lukis Barat ataupun motif tradisi Nusantara. Pameran ini pun juga menyadari dan ingin menelisik, apakah tanpa teori ini penyebab masalah “mengerti” dan “tidak mengerti” lukisan yang menjadi kegagapan kita dalam mengapresiasi lukisan abstrak yang naluriah ini? Itukah pula yang membuat seolah perkembangan seni lukis kita dituduh mandek, tanpa perlawanan -isme -isme yang baru?
_____________________
Kurator
Leonhard Bartolomeus
Gesyada Annisa Namora Siregar

Pembukaan
Selasa, 7 November 2017
19.00 - 21.00
-
Pertunjukkan musik oleh: Adra Karim

Pameran
8 - 23 November 2017
10.00 – 21.00

Diskusi dan Peluncuran Buku
Kamis, 23 November 2017
19.00 - 21.00

Tempat
Galeri Cipta III - Taman Ismail Marzuki Jakarta
Jl. Cikini Raya No. 73 - Jakarta Pusat
_____________________
Informasi lebih lanjut
Komite Seni Rupa - Dewan Kesenian Jakarta
Taman Ismail Marzuki,
Jl. Cikini Raya No. 73
Jakarta 10330

Tlp. 021-31937639, 3162780, 39899634
Fax: 021-31924616
Website: www.dkj.or.id