Friday, November 6, 2015

Medan 12 Nov 2015 | LARI: Nindityo Adipurnomo & Mella Jaarsma in Medan




Invitation
View this email in your browser

LARI
Pameran / Exhibition

12 - 26 November 2015
Pembukaan / Opening: 12 November 2015 | 19.00


Embun Art Room
Jl. Prapat Medan 19, Medan 20232
(lt.3 Gedung Corpus English Tutorial Centre)
T: 061 -  4530496
M: 08126301859

Jam buka / Opening hours
10.00 - 16.00 (atau janji / or by appointment)


LARI ialah tentang bergerak secepat mungkin yang dapat dilakukan manusia, baik bergerak menuju sesuatu atau menjauhi sesuatu. Dengan LARI, kami ingin menciptakan jarak antara realitas sehari-hari kami dan diri kami sendiri. Kami rindu akan sebuah kesempatan untuk menemukan sesuatu yang tak diketahui, tetapi juga kesempatan untuk berbalik dan melihat kembali.

Pokok dari menjadi seorang seniman adalah mengetahui bagaimana mengambil jarak. Jarak memberi seniman pandangan segar untuk mengeksplorasi hal-hal yang telah menjadi terlalu biasa untuk diperhatikan, dan jarak mematahkan mantra akan kami yang menjadi terlalu peka dan puas tentang sekitar. Dengan melihat masyarakat secara berjarak, kami berharap untuk memahami sesuatu yang baru, mengidentifikasi keasingan dan keanehan, dan merefleksi. Kesadaran baru yang kami harap akan membawa kami menuju posisi baru dan jalur baru.

Kami tertarik pada bagaimana objek-objek dan binatang merepresentasikan isu-isu tertentu yang berkaitan dengan masyarakat dan sejarah.

Mella Jaarsma menampilkan instalasi yang berjudul 'Running Chickens', di mana ia melihat bagaimana sistem hierarki dalam masyarakat sama tak terelakkannya seperti pecking order, tingkah laku yang menunjukkan sistem hierarki pada ayam. Dia melihat ikatan antara manusia dan binatang, relasi kekuasaan, keserupaan kita, serta hidup bersama mereka dan gagasan dari ketaatan dan ketidaktaatan.

Nindityo Adipurnomo merefleksikan, dalam karya gouaches besar dan videonya, sejarah dan budaya hybrid Indonesia. Objek-objek seperti sebuah perahu, sanggul, batik, dan tanduk akan dikaji sebagai upaya melepaskan mereka dari kekuasaan fetisistiknya; untuk menunjukkan makna mereka yang sebenarnya dalam masyarakat Jawa kontemporer.  

----

Running (LARI) is about moving as fast as a human possibly can, whether moving towards something or away from something. With LARI, we want to create distance between our daily reality and ourselves. We long for an opportunity to discover something unknown, but also the opportunity to turn around and look back. 

Central to being an artist is knowing how to take a distance. Distance gives the artist a set of fresh eyes to explore the things that have become too commonplace to notice, and distance breaks the spell of being too sensitized and complacent about our surroundings. By looking at society from a distance, we hope to understand something new, identify the strange and uncanny, and reflect. New awareness, we hope will lead us towards new positions and new paths. 

We are interested in how objects and animals represent certain issues related to the society and history. 

Mella Jaarsma shows an installation called 'Running Chickens', in which she looks at how hierarchical systems in societies are as inevitable as pecking order for chicken. She looks at the bond between humans and animals, power relations, how we are similar, and live with them and ideas of obedience and disobedience.

Nindityo Adipurnomo reflects, in his large gouaches and video's, on history and Indonesians hybrid culture. Objects like a boat, a hairpiece, a batik, a horn will be examined in an attempt to rid them of their fetishistic power; in order to show their real meaning in contemporary Javanese society.

Copyright © 2015 Cemeti Art House, All rights reserved.

Cemeti Art House / Rumah Seni Cemeti
Jl. D.I. Panjaitan 41, Yogyakarta 55143
Open: 09.00 - 17.00, Closed on Sunday & Monday
Telp/Fax. +62 (0) 274 371015
M. +62 (0) 812 273 3564

Anggota Koalisi Seni Indonesia / Member of the Indonesian Arts Coalition
www.koalisiseni.or.id

Share
Tweet
Forward




No comments:

Post a Comment