Siar Suara Timur di Festival Kelola 2015 Festival Kelola 2015 memulai rangkaian acaranya dengan Komodo Project di Universitas Indonesia pada Hari Kemerdekaan RI ke-70. Tanggal 17 Agustus kemarin, seluruh rakyat Indonesia di seluruh nusantara punya caranya masing-masing dalam merayakan hari jadi Republik Indonesia yang ke-70. Yayasan Kelola, bekerjasama dengan Universitas Indonesia, memilih merayakannya dengan menyelenggarakan KOMODO Project oleh Komodo Band ke hadapan 8500 mahasiswa baru. Komodo project merupakan acara pertama dari seluruh rangkaian Festival Kelola 2015 yang diselenggarakan dalam rangka 15 tahun Yayasan Kelola dan didukung oleh Hivos. Kelola memilih Komodo Band sebagai pembuka karena musiknya yang berkualitas, unik, dan menyampaikan pesan tentang cinta pada Nusantara, khususnya NTT. Komodo Band terdiri dari Ivan Nestorman pada vocal dan sasando, Gilang Ramadhan pada drum dan perkusi, Adi Darmawan pada bass, dan Doni Suhendra pada gitar. Nama Komodo diambil dari nama hewan purba asli Indonesia yang kebetulan merupakan tempat kelahiran Ivan Nestorman. Pada pertunjukan Komodo Project di Festival Kelola 2015 ini, Komodo membawakan komposisi-komposisi yang semuanya berbahasa Flores. Semua lagu yang digubah oleh empat musisi jazz senior ini memang memakai bahasa-bahasa yang ada di NTT. Di hadapan mahasiswa dan jajaran rektor UI, Komodo membawakan lagu-lagu dengan pesan yang mendalam, antara lain Wajogea yang mengajak orang untuk menjaga hutan dari deforestrasi, Ofalangga yang merupakan lagu tentang perpisahaan sepasang kekasih pada zaman Jepang, dan Mori Sambe yang bercerita tentang manusia berserah pada Tuhan Sang pengatur segalanya. Meski tidak memahami bahasa NTT, namun penonton-penonton yang merupakan generasi muda tetap bisa menikmati alunan musik kontemporer yang berbasis musik tradisi ini. Pada puncaknya, pertunjukan ditutup oleh solo drum oleh Gilang Ramadhan yang menabuh drum dan alat perkusi lainnya dengan "Ritme Sawah", yaitu ritme yang terinspirasi dan berbagai ritme di seluruh nusantara. Ivan Nestorman, motor band Komodo, menyatakan musik Komodo belum mendapat panggung di industri musik Indonesia. Karena itu ia merasa senang sekali bisa tampil pada Festival Kelola 2015 di Balairung Universitas Indonesia. "Kami senang bisa tampil di hadapan mahasiswa yang telinganya masih segar dan terbuka terhadap hal-hal baru. Kami sadar musik kami terbilang baru, karena itu kami harus menjemput bola, memperdengarkan musik kami ke telinga pendengar musik yang masih muda," ujar Ivan. Festival Kelola 2015 bertujuan untuk membawa karya-karya seni pertunjukan kontemporer Indonesia yang berkualitas ke publik luas agar tumbuh penonton-penonton baru yang mengapresiasi seniman Indonesia. _________________ Didukung oleh: Mitra Media : ________________________________________________________________________________________ |
No comments:
Post a Comment