dimulaidari akhir
pameran oleh Galih Sakti
di SUAR ARTSPACE Jl. Lebak Bulus 1 No. 55, Cilandak Barat Jakarta selatan
20-26 november 2016
pembukaan:
19 november 2016
4 - 7 PM
_sekapur sirih
terus, tiada tuntas
Air cucuran atap jatuh ke pelimbahan juga, buah jatuh tak pernah jauh dari pohonnya. Entah ada berapa peribahasa yang menuturkan betapa seorang anak cenderung meng-ikuti teladan orangtuanya. Mendengarkan ide dan cerita Galih mengenai Bapak, kami se-olah diingatkan kembali kepada pepatah-pepatah tadi.
Dimulai dari Akhir adalah perihal menghidupkan kembali semangat berkarya seorang anak yang ditinggal bapak. Pameran ini mempertemukan Galih kembali dengan Bapak, melalui seni rupa. Kumpulan cerita Bapak yang terangkum dalam hasil karya fotografi yang dikerjakan semasa hidup diolah kembali oleh Galih, yang kini sudah menjadi seniman dengan eksplorasi medium yang luas – mulai dari ilustrasi hingga lukisan abstrak dan film.
Pada akhirnya, seberapapun kita sebagai anak dari ibu dan bapak berusaha keras untuk menjalin jalan masing-masing dan lepas dari orangtua, beberapa hal terus turun-temurun, tidak mengenal gerus apalagi tuntas. Betapa muskil untuk meniadakan pengaruh orangtua dalam perjalanan anak-anaknya. Justru, seringkali pengaruh yang paling besar berasal dari hal-hal kecil dan keseharian remeh-temeh yang dianggap biasa saja.
Semoga kebiasaan tidak kehilangan makna. Selamat memulai untuk menikmati.
Suar Artspace
------------------------------
--- --------------------------------- ----------------------
_PENGANTAR KURATORIAL
dimulai dari akhir
Banyak karya dihasilkan Galih Sakti khusus untuk pameran Dimulai Dari Akhir dan kami telah memilih 14 karya yang paling mewakili konsep ini. Penataan karya disusun secara berbeda-beda untuk memberikan dimensi dari esensi baru yang diciptakan oleh Galih. Melalui kegagahan panel-panel besar, kedalaman berlapis, lambaian kain, dan jejak-jejak kecil karya-karya tersebut, penikmat karya dapat melihat berbagai eksplorasi pembentuk-an makna baru sebuah karya. Dalam pameran ini, hubungan personal Galih dengan sang Bapak menjadi sorotan sekaligus tantangan utama. Dengan mengusung tema yang menyentuh ranah 'kelahiran kembali', sedikit banyak akan menyentuh eksistensialisme. Sebagaimana konsep ini diangkat oleh Jean-Paul Sartre, dalam melahirkan kembali karya-karya sang Bapak menjadi sebuah bentuk baru, Galih dituntut untuk melepaskan diri dari esensi hubungan yang sangat erat dengan sang Bapak dan meniadakan makna dan tujuan karya yang awalnya dibentuk oleh sang Bapak. Sehingga Galih dapat melihat nothingness pada karya-karya tersebut, dapat memperlakukan mereka sebagai kanvas baru, dan dapat memulai dari akhir.
Sesuatu yang selesai bisa menjadi sebuah awal, dan awal bukan berarti harus kosong.
Lalitia Apsari & David Irianto
------------------------------
--- --------------------------------- ----------------------
_ARTIST STATEMENT
dimulai dari akhir
Dimulai Dari Akhir adalah lembaran baru yang saya tulis, mendasar pada cerita dan pengalaman antara diri dan almarhum Bapak. Bapak yang menghabiskan hidupnya sebagai penangkap gambar, selalu memiliki sudut pandang unik terhadap hidup dan tuhan, dan dengan demikian mempresentasikan visi beliau melalui media fotografi.
Besar dan tumbuh dengan karya Bapak sebagai visual yang selalu menemani, - di dinding rumah, dinding kamar, album-album foto yang bertebaran di rumah, jepretan kamera di sana dan sini - secara langsung tidak langsung mempengaruhi proses berkarya saya sebagai perupa. Dimulai Dari Akhir berupaya untuk menyalakan kembali cahaya spiritual yang, walaupun tidak pernah hilang, namun sempat meredup ketika Bapak meninggalkan saya dan keluarga beberapa tahun silam.
Dimulai Dari Akhir akan menggali dan mencari lagi makna yang mendiami karya-karya Bapak, dan memadankannya dengan karya saya, yang akan menghasilkan sebuah karya baru untuk menjadi titik awal perjalanan saya sebagai perupa. Dengan demikian ini adalah sebuah upaya mendekonstruksi karya Bapak yang sudah melekat pada sejarah diri. Pada pameran saya akan melibatkan pengunjung untuk tak hanya mengapresiasi namun juga melebur dalam proses kreatif saya dan Bapak, proses pencarian akan tuhan dan makna hidup. Sehingga inspirasi dan kenangan akan beliau tidak hanya milik saya, namun juga semua yang pernah, sedang, atau akan berkenalan dengan sosok Bapak.
------------------------------
--- --------------------------------- ----------------------
_ARTIST PROFILE
galih sakti
Setiap melukis, Galih Sakti sekaligus bercerita. Dengan perpaduan latar belakang pendidikan desain interior, arsitektur, dan perfilman, Galih selalu berusaha untuk menemukan jati diri yang terhalang oleh ruang fisik dan lingkung fana yang bising, salah satunya me-larikan diri dengan menggambar. Dalam karyanya, kerap juga ditemukan spiritualitas yang selalu Galih coba komunikasikan. Hal ini juga yang membawa karya film pertama Galih yang berjudul Nyeker menjadi official selection beberapa festival film internasional. Kontemplasi yang selalu dilakukan sadar ataupun tidak, adalah perkakas utamanya dalam berkarya. Demikian pula dengan ajaran almarhum Bapak yang selalu melekat de-ngan keseharian, bahkan bertahun-tahun setelah beliau berpulang: bahwa proses adalah bagian tak terelakkan dalam mencipta, bahwa tuhan bisa ditemukan dalam hal paling sederhana setiap detik setiap hari, dalam tiap goresan tinta dan sapuan kuas, dan juga dalam setiap proses yang terjadi.