Jagongan Wagen edisi April 2018 "PERTEMUAN KITA" Pada Jagongan Wagen edisi April, Padepokan Seni bagong Kussudiardja (PSBK) menghadirkan pertunjukan kolaborasi oleh Seniman Pasca-terampil (SPt) 2018. Seniman Pasca-terampil merupakan platform residensi untuk seniman dari berbagai latar belakang disiplin seni selama 10 bulan di PSBK, dengan fasilitasi belajar dan praktik kolaborasi untuk pengembangan kapasitas diri. "Pertemuan Kita" adalah gambaran peristiwa baru, respon yang dihadirkan para seniman pada cerpen berjudul "Wow! Ini Jadinya Jika Pria Menyembunyikan Kata Cinta Sendiri di Dunia" karya penulis muda asal Yogyakarta, Risda Nur Widia. Sinopsis Pertemuan Kita Menyisipkan perasaan untuk orang lain melalui benda atau tindakan adalah hal yang sudah biasa dilakukan. Namun demikian, ketika pertemuan langsung mulai tergantikan oleh media digital, hal itu sedikit banyak memengaruhi cara kita menunjukkan rasa 'suka sekali' dan harapan atas kerinduan berelasi. Lingkungan turut membentuk pemahaman kita terhadap konsep cinta pada berbagai sendi kehidupan. Oleh para seniman, definisi verbal dan laku cinta dipertemukan dan membuat rumusan-rumusan kecil atas pemaknaan sebuah kata yang sering kita manifestasikan lewat praktik, tetapi bisa jadi jarang kita lisankan, cinta. Seniman-seniman yang terlibat dalam proses kolaborasi ini adalah : - Muhammad Tahta Gilang Anfasya Nasution (Rupa)
- Regina Gandes Mutiary (Musik & teater)
- Rofa Dzulfikri Bulopa (Rupa)
- Sri Kasih Hasibuan (Teater & Tari)
- Wijil Sinang Purba Waluya (Teater & Film)
***************************************** For the April 2018 edition of Jagongan Wagen performance platform, Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) is pleased to present collaborative performance by Seniman Pasca-terampil (SPt) 2018, SPT is PSBK's residency platform for artists with diverse disciplines to collaborate, investigate, and interpret their artistic capacities development. "Pertemuan Kita" (Our Encounter) is a response, a new imagined incident, presented by artists based on the short story entitled Wow! Ini Jadinya Jika Pria Menyembunyikan Kata Cinta Sendiri di Dunia (Wow! This is if a Man Hide His Word of Love in this World) written by a young writer, Risda Nur Widia. Synopsis Put in feelings trough object or action for others is a common communication practice. However, when direct interaction started being replaced by digital media, it influences our expressions of love and our longing on relationship. It also influences our understanding to the concept of Love itself, in various layers of our life. These artists bring the verbal definition and the act of love in an imagined discussion and make simple formula to sense the word of love, the word that often manifested through practice but rarely spoken. The artists in this colaboration are: - Muhammad Tahta Gilang Anfasya Nasution (Visual Arts)
- Regina Gandes Mutiary (Music & Theatre)
- Rofa Dzulfikri Bulopa (Visual Arts)
- Sri Kasih Hasibuan (Theatre & Dance)
- Wijil Sinang Purba Waluya (Theatre & Film)
***************************************** Acara selanjutnya di PSBK : 27-29 April 2018 CERITA ANAK (CHILD'S STORY) oleh Papermoon Puppet Theatre (Indonesia) & Polyglot Theatre (Australia) 7 Mei - 30 Juni 2018 Pameran Seni Rupa SIRKUIT: Ahli Waris Etape Satu (Karya seni rupa : Bagong Kussudiardja, Butet Kartaredjasa, Djaduk Ferianto, Otok Bima Sidharta, Doni Maulistya) Senin, 7 Mei 2018, 19.00 WIB: Pembukaan Pameran 12 Mei 2018 Jagongan Wagen edisi Mei Peraih Hibah Seni Pertunjukan PSBK 2018 : Teater Kunbalagu (Jember) "Wedhung Pace" |
No comments:
Post a Comment