|
Thursday, March 22, 2018
JAGONGAN WAGEN edisi Maret (Perayaan 60 th Pusat Latihan Tari Bagong Kussudiardja)
Wednesday, March 21, 2018
ROH Projects solo exhibition of Anusapati, PLANTSCAPE,
Anusapati (b. 1957) is a celebrated artist and lecturer at ISI (Institut Seni Indonesia) based in Yogyakarta, who throughout his career has always been preoccupied with wood and its origin: trees. ROH Projects is pleased to invite you to our first solo exhibition of Anusapati, PLANTSCAPE, where the artist's childhood memories of trees in plantation areas around him became source of curiosity, quest, as well as artistic practice; which are cultivated into forms of knowledge, space, time and reality.
___
Opening: 24 March 2018, at 5 pm onwards
Text by Grace Samboh
Sunday, March 18, 2018
galerikertas Komik dalam “… marang ibu” Ugo Untoro
Pembukaan galerikertas
Komik dalam “… marang ibu” Ugo Untoro
galerikertas merupakan ruang pameran untuk karya seni visual dan seni rupa yang menggunakan kertas, baik sebagai media, material, atau apapun kemungkinan penciptaan lainnya. Maka, karya-karya yang bisa dihadirkan di galerikertas beragam mulai dari sketsa, desain komunikasi visual, rancang bangunan, bahkan komposisi not musik, sampul buku, hingga karya tiga dimensi serupa instalasi, patung, topeng, serta segala kemungkinan penciptaan seni visual dan seni rupa yang menggunakan kertas.
“galerikertas adalah galeri yang membawa kita ke masa lalu. Apa yang dikhawatirkan dari kertas bukan fisiknya, tapi yang dikhawatirkan adalah tersisihnya ide, gagasan dan sensitifitas berkarya dengan kertas. Tujuan kami adalah memperlambat dan menemukan kembali yang hilang dan kami ingin menanam kembali sesuatu yang lebih subur dari galerikertas” tutur Hanafi, direktur Studiohanafi, menjelaskan galerikertas sebagai upaya pencarian “bahasa” baru yang menunjukan perkembangan karya kreatif dengan kertas
galerikertas merupakan ruang edukasi sekaligus promosi yang disediakan Studiohanafi untuk seniman di Indonesia yang berkarya menggunakan kertas, baik kertas sebagai medium, material, atau apapun kemungkinan penciptaan lainnya.
Tujuan galerikertas adalah untuk regenerasi seniman, melalui interaksi, bertukar pikiran antara seniman senior dengan seniman muda yang juga berkarya menggunakan kertas.
“Pada gilirannya, karya seniman muda tersebut akan dibahas dan dikurasi oleh seniman berpengalaman lalu dipamerkan pada bulan berikutnya. Sirkulasi seperti inilah yang menjadikan galerikertas sebagai ruang edukasi dan promosi” seperti yang dijelaskan Heru Joni Putra, penangggungjawab galerikertas.
Pembukaan galerikertas Studiohanafi (23/3) akan dimulai dengan pameran tunggal Ugo Untoro, perupa asal Yogyakarta. Pameran berjuluk “…marang ibu” akan menampilkan komik sebagai salah satu gagasan karya penciptaan dalam pameran ini.
“Komik merupakan salah satu bentuk karya seni yang pertama saya kenal, selain boneka, wayang atau film kartun. Komik menarik karena dalam sebuah buku kita menemukan teks dan gambar. Teks dan gambar ini saling bahu membahu membangun sebuah cerita” ungkap Ugo.
Selain komik, Ugo akan menampilkan karya-karya kertas seperti origami dan 100 lebih sketsa di atas medium kertas daur ulang yang ia sebut sebagai “tumpukan hari”. Serta berbagai karya kertas lainnya.
Pembukaan galerikertas akan dibuka oleh JJ. Rizal, sejarawan yang akan mengurai sejarah kertas, serta penampilan musik Bunyi Sunya, pimpinan Lawe Samagaha. Akhirnya, galerikertas bertujuan sebagai ruang untuk edukasi dan promosi, menampung segala modus penciptaan dan mencari alternatif lain dari kertas. Prakarya dalam kertas adalah semangat untuk melihat proses belakang layar. Apa lagi yang bisa dibuat dan ditemukan dengan karya kertas untuk mencari peluang dan menemukan nilai.
Pembukaan Galerikertas
Pameran “… marang ibu” Ugo Untoro
24 Maret- 22 April 2018, 10.00- 20.00 WIB
PEMBUKAAN
Jumat, 23 Maret 2018
Pukul 19.30 WIB
Jl. Raya Cinere, Gang Manggis No. 72, Parung Bingung- Depok
Dibuka oleh JJ. Rizal, sejarawan
Penampilan musik Bunyi Sunya, pimpinan Lawe Samagaha.
PROGRAM PUBLIK
• Diskusi dan Presentasi “Karya Kertas Perupa Muda”
24 Maret-26 Maret 2018 pukul 16.00 WIB di Galerikertas
Sabtu, 24 Maret 2018, pukul 16.00 WIB – selesai
Presentasi karya perupa muda dan diskusi bersama Ugo Untoro, dari Seni Rupa ISBI Bandung dan Komunitas drawing 212
Minggu, 25 Maret 2018, pukul 16.00 WIB – selesai
Presentasi karya perupa muda dan diskusi bersama Ugo Untoro, dari Institut Kesenian Jakarta dan Universitas Bina Nusantara
26 Maret 2018, pukul 16.00 WIB – selesai
Presentasi karya perupa muda dan diskusi bersama Ugo Untoro dari Universitas Multimedia Nusantara dan Komunitas Sketsa Kota Tua
Narahubung:
Ratu Selvi Agnesia (Selvi)
Art manager studiohanafi
085721941986 / studio.hanafi72@gmail.com
www.studiohanafi.com
Ugo Untoro
Lahir, 1970 di Purbalingga, Jawa Tengah. Lulus dari Institut Seni Indonesia (ISI) di Yogyakarta. Ugo dianggap sebagai salah satu seniman kontemporer kunci Indonesia. Karya-karynya dipamerkan di Indonesia dan juga Malaysia, China, Italia, Singapore, Prancis dll. Karya-karyanya melintas dari lukisan, gambar, komik, instalasi, sampai video art. Karya-karya di atas kertasnya menunjukkan perpaduan sekaligus perbenturan kembali antara tendensi bahasa sastra dan bahasa visual. Ia memperoleh beberapa penghargaan, seperti Man of The Year 2007 versi Tempo Magazine, The Best Artist and Work, Quota Exhibition, Galeri Nasional Jakarta by Langgeng Galeri, 1998 Philips Morris Award, Jakarta, The Best 5 Finalist, Philip Morris Competion in Hanoi, Vietnam, 1994 Philip Morris Art Award Indonesia.
Solo Exhibition:
2015 - ‘Passage’, retrospective exhibition, galeri gejayan, yogyakarta
2013 - ‘Melupa’, Ark Galeri, Yogyakarta
2009
- ‘Poem of Blood’, in Rome Contemporary Art Fair, Italy
- June Nadi Gallery
2011
- ‘Paper & Ugo’, Taman Budaya Yogyakarta, Yogyakarta
2008
- ‘Terrible Desire’, Langgeng Gallery, HK Art Fair, Hongkong
- ‘Poem of Blood’, Biasa Art Space-Bali, Shanghai Art Fair
2007
- ‘Word’s of Ugo’, Art Forum Singapore.
- ‘Poem of Blood’, Taman Budaya Yogyakarta, Yogyakarta.
- ‘Poem of Blood’, National Gallery, Jakarta.
2006
- ‘My Lonely Riot’, Biasa Art Space, Kuta Bali.
- ‘Short – Short Stories’, Valentine Willie Fine Art, Kuala Lumpur
2004
- ‘Silent Texts’, Edwin’s Gallery, Jakarta.
- .
2002
- ‘Goro – Goro’, Nadi Gallery, Jakarta.
2001
- ‘Boneka dan Buku’, Rakuti Gallery, Surabaya.
- Embun Gallery, Yogyakarta
2000
- Java Gallery, Jakarta.
1999
- Sika Contemporary Art Gallery, Bali.
1996
- Cemeti Gallery, Yogyakarta.
1995
- ‘Corat – Coret’, Bentara Budaya Yogyakarta.
Friday, March 16, 2018
Fwd: Press Release Pameran Tunggal Nana Tedja 'Tumbuh Akar' @ Art:1 New Museum
Pameran Tunggal Nana Tedja 'Tumbuh Akar' @ Art:1 New Museum
Pameran "JEBULE AKEH"
|
Thursday, March 15, 2018
ORDO GEOMETRIC : Pameran Tunggal Natas Setiabudhi 29 Maret - 18 April 2018
29 Maret – 18 April 2018
Pembukaan Kamis, 29 Maret 2018
Jam. 19.00 WIB.
Pameran berlangsung dari hari Selasa hingga Minggu , Jam 9.00 hingga 19.30 WIB. Tutup tiap hari Senin.
----
Tempat di Orbital Dago, Jl. Rancakendal Luhur No. 7, Dago atas Bandung 40191.
Kontak (Gita Kusumah)
+62 022-82522980 / +62 813 2003 6262
E-mail: mail.orbitaldago@gmail.com
Uraian tentang pameran.
Pameran "Ordo Geometric" adalah pameran tunggal kedua seniman keramik asal Bandung , Natas Setiabudhi (Lahir 1973) . Sejak sedekade lalu karya-karya keramiknya menampakan bentuk geometris dengan menciptakan modul-modul keramik berbahan stoneware. Perilaku berkarya keramiknya jarang dilakukan dalam tingkat keramik studio seniman, karena butuh kecermatan dan perhitungan yang tepat dalam prosesnya, seperti produksi keramik industrial. Tetapi Natas sepertinya terlanjur menikmati bentuk-bentuk yang eksak dan penerapan warna yang didominasi putih zirconia yang merata dan halus pada permukaannya. Walaupun dilakukan secara manual.
Menurut Natas, modularitas dalam khazanah seni modern digunakan dalam disiplin disain industri dan arsitek. Jenis produknya berorientasi efisiensi dan bersifat mass product. Dalam konteks karya, modulnya bersifat spesific object (objek khusus) yang dalam penyusunannya seperti membangun sebuah struktur atau kontruksi yang biasa dilakukan oleh para arsitek. Bentuk yang khusus ini menciptakan berbagai konfigurasi karya yang berbeda-beda.
Karya-karya keramiknya sebagian besar terdiri dari permainan susunan modul dengan masing-masing berbentuk segi empat yang atasnya mengerucut persegi tiga ; menyembul keatas dan bagian dalam terbalik , terbenam kedalam atau seperti juga positif / negative yang kemudian oleh Natas dimaknai sebagai adanya dualisme. Bagi sang seniman, konsep dualisme merupakan konsep universal yang berlaku dalam fenomena alam maupun hal yang sifatnya material dan spiritual. Dualisme dapat dikontekskan sebagai hal yang berpasang-pasangan. Pada dasarnya, manusia merupakan makhluk yang memiliki dua kepribadian, cenderung ke arah baik (positif) atau ke arah buruk (negatif). Seorang dikatakan baik jika ia mendatangkan rahmat atau membuat perasaan bahagia. Sedangkan pengertian buruk adalah segala sesuatu tercela. Meskipun karya ini lebih menitikberatkan pada hal tentang dualisme, tapi sebenarnya secara holistik berkaitan dengan aspek-aspek lain, seperti tentang ambiguitas, ilusi optis, konsep modular, dan gestalt. Setiap karya yang dibuat penulis mempertimbangkan aspek-aspek itu, hanya yang membedakan adalah adanya aspek yang menjadi inti/prioritas.
Modul-modul itu kemudian disusun disebuah frame seperti relief , sehingga karya-karya geometrisnya lebih terasa bentuk permainan ruang secara optis yang tangible (teraba). Beberapa karya terbaru menunjukan bentuk yang representasional yang tercipta dari susunan-susunan modulnya , seperti kemunculan wajah manusia secara optikal. Bahkan modul-modul itu disusun berdiri seperti bentuk patung. Sekilas karya-karyanya seperti permainan modul arsitektural, maka tak heran , karya-karya Natas menunjukan sikap dan perilaku berbeda dalam praktek seni rupa terutama seni keramik kontemporer. Walaupun bisa dikategorikan sebagai lanjutan penjelajahan seni rupa formalisme melalui susunan modul geometris. (Rifky Effendy)
Natas Setiabudhi
Born 6 August 1973, is a Bandung-based ceramic artist
Educational Background
2013 – 2015 : Master of Arts (MA), Faculty of Art and Design, Bandung Institute of Technology (FSRD ITB)
1992 – 1997 : Bachelor of Arts (BA), ceramic studio, Faculty of Art and Design, Bandung Institute of Technology (FSRD ITB)
Solo Exhibition
2018 : ORDO GEOMETRIC , Orbital Dago Gallery , Bandung , Indonesia
2012 : Landscape #2, S.14 Gallery, Bandung, Indonesia
Group Exhibitions (Selected)
2017: Ceramic Artist Exchange – Tandem, Kunstlerhaus Stadttopferei Neumunster, Germany
2016 : Tree of Life, Ayala Museum, Makati City, Philippines
2014 : Jakarta 3rd Contemporary Ceramics Biennale: Coefficient of Expansion, National Gallery of Indonesia, Jakarta
2013 : Fourth ASNA Clay Triennial, Karachi, Pakistan
Biennale Desain dan Kriya Indonesia 2013, National Gallery of Indonesia, Jakarta
Korea.Indonesia 2013 Cultural Exchange Festival, Casablanca Mall (Main Atrium), Jakarta.
2012: The second Jakarta Contemporary Ceramics Biennale, "Crafting Identitiy", Galeri North Art Space (NAS), Jakarta.
Seni Keramik Kontemporer Indonesia: A Progress Report, Indonesia Museum of Visual Art and Ceramic, Jakarta
2009: Jakarta Contemporary Ceramic Biennale # 1: Ceramic Art: In Between, North Art Space Gallery (NAS), Jakarta
Achievements / rewards
2016: "Best Craft Product", Indonesia International Furniture EXPO (IFEX), JIEXPO Kemayoran, Jakarta Indonesia
2014:
"Landscape of Indonesia", commission for Presidential Palace Bogor, Bogor Indonesia
"Landscape 2+1", commission for Ibnu Saif Mosque, Bandung Indonesia
"Zoom to Zoom", commission for Verde Apartment, Jakarta Indonesia
Journal and Book Publishing
2017: Dualisme Modular, Vol 9, No 2 (2017): Journal of Visual Art and Design, ITB Journal Publisher, Bandung
2015: SBM ITB and UKM clinic from BCCF (Bandung Creative City Forum), Bandung's Top 20 Creative products, SBM Press, Bandung
2011: Setiabudhi, Natas, Belajar Sendiri Membuat Keramik, Bejana Press, Bandung
Residency
2017: Ceramic Artist Exchange - Tandem, Kuenstlerhaus Stadttopferei Neumunster, Germany
2010: Jatiwangi Artist in Residence Festival 2010, Majalengka, Indonesia
1. Geometric Hybrid #1, Stoneware, Slip casting, Zirconium silicate glaze, 1230oC, 240x40x25 cm, 2017
2. Dualisme Modular #2, Stoneware, Wood base, Slip casting, Zirconium silicate glaze, 1230oC, 80x85x7 cm, 2015
3. Geometric Illusion, Stoneware, Wood base, Slip casting, Zirconium silicate glaze, 1230oC, 80x80x7 cm, 2014
Thursday, March 8, 2018
Pameran Impromptu "Pameran Sketsa Muhammad Thamrin"
melalui nomor whatsapp +6281380234836