Tuesday, January 17, 2017

Pameran Senirupa 'INDONESIA 2017'




Pameran Senirupa

'INDONESIA 2017'

23 Pebruari -05 Pebruary 2017

Galery Tembi Rumah Budaya Yogyakarta

 

Perupa :

Lanjar Jiwo

Garda Suku Langit   

Joko Supriyono

Radilah

Petrus Chrisna Wijaya

 

 

Pembukaan: 23 January 2017,Pukul 19.00Wib  

Pameran Kurasi dan Dibuka oleh :Bapak Petro Benny   


Dimeriahkan Tarian Tumbuk Tanah (Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten TAMBRAUW Papua Barat)  


  

 Bentangan karya seni rupa bergambar dan Patung-Patung yang terpajang dalam panel-panel itu mengekspresikan eksekusi nuansa Indonesia saat ini. Baik itu potret masa lalu maupun masa kini. Suasana hiruk pikuk berita, warta lingkungan dan rasa  tersampaikan di pameran ini. Kanvas bergambar dan patung itu seperti memetakan nuansa Indonesia 2017 dalam hiruk pikuknya peradaban sekarang ini.

 

Munculnya berbagai karya seni rupa menyebabkan terjadinya komunikasi apresiasi untuk memahami makna yang tersirat di balik karya-karya para seniman Indonesia tersebut. Apresiasi adalah penghargaan atau penilaian. Seperti yang sudah kita pelajari, masyarakat Indonesia sangat beragam. Ada banyak suku, bangsa, bahasa, adat istiadat, dan kesenian di Indonesia.  

Budaya menghargai menjadi sikap langka dan mahal untuk dilakukan di negeri ini. Lemahnya budaya menghargai tidak terlepas dari miskinnya pendidikan karakter yang tertanam pada masyarakat kita. Terutama karakter yang ditanamkan oleh orang tua kepada anak-anaknya semenjak dini. Seringkali kita lebih fokus pada kesalahan dan kekurangan orang lain. Hal ini menyebabkan kita sulit sekali menghargai mereka. Sebaliknya, karena kita selalu memperhatikan kekurangan orang lain, orang lain pun menjadi enggan berinteraksi dan bekerja sama dengan kita karena mereka merasa enggan jika selalu merasa "dipermalukan".

Yang perlu kita ubah adalah fokus kita : coba fokuskan perhatian kita terlebih dulu pada kelebihan orang lain, kita akan mendapatkan hasil yang luar biasa. Kita harus menghargai antar umat beragama, antar budaya orang lain agar timbul persatuan dan kesatuan.

Yang sesuai dengan "Bhineka Tunggal Ika" meskipun berbeda-beda namun tetap satu. Semoga kita bisa menjadi manusia yang saling menghargai, bukan hanya menghargai orang lain, tetapi juga menghargai budaya sendiri, menghargai karya orang lain, menghargai pahlawannya, menghargai keyakinan orang lain, menghargai bangsanya sendiri, dan menghargai agama serta Tuhannya.

Mari kita budayakan sikap menghargai, karena menghargai itu mudah, semudah kita ingin dihargai orang lain. Peserta pameran ini antara lain : Joko Supriyono, Garda Suku Langit  , Lanjar Jiwo, Radillah, Petrus Chrisna Wijaya, semua memiliki keberagaman budaya, konsep pemikiran berkarya dan karakter tetapi berusaha menyatukan perbedaan semua itu dalam sudut pandang etika dan estetika.

 

Karya seni rupa bisa bicara banyak berdialog pada pemirsanya, untuk itu saya mengapresiasi dengan baik apa yang dilakukan Pameran Seni Rupa INDONESIA 2017.

Dengan pameran ini diharapkan dapat menggugah kesadaran masyarakat akan khasanah kekayaan budaya lokal yang patut dibanggakan.

 

Harapannya pameran ini tidak semata memberikan wacana apresiasi seni lukis semata tapi juga sarana informasi dan kepedulian tepo seliro.

 

Salam Budaya

 

 

                                                                              Petro Benny

                                          Staf Pengajar Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta  


No comments:

Post a Comment