Tuesday, July 26, 2016

Sukreni Gadis Bali

titimangsafoundation


"Kodrat yang Maha Kuasa telah menjadikan engkau begini. Jangan engkau pikir panjang lagi, dan jangan engkau minta ampun kepadaku, karena ampun itu sudah diberikan oleh Sang Hyang Widhi sebelum engkau mohonkan." 


Sukreni Gadis Bali 


Minggu, 31 Juli 2016 Pukul 15.00 WIB
Galeri Indonesia Kaya
Grand Indonesia, West Mall Lt.8 

#sastra#teater #aapandjitisna #indonesiakaya#titimangsafoundation



"Sukreni Gadis Bali"

Pertunjukan teater yang berjudul Sukreni Gadis Bali merupakan dialog antara dua orang, Ida Bagus Swamba yang diperankan oleh Reuben Elishama dan Sukreni oleh Angelina Arcana. Sukreni Gadis Bali bercerita tentang kedua insan yang sebentar lagi akan menikah. Seminggu sebelum hari penikahan mereka, Sukreni menghilang. Ida Bagus Swamba dengan patah hati mencari Sukreni kemanapun dan tidak berhasil menemukannya. Setelah beberapa waktu, Ida Bagus Swamba bertemu dengan Astaman yang mengetahui keberadaan Sukreni. Swamba mendatangi Sukreni, meminta jawaban dari Sukreni, dan Sukreni menceritakan sebuah tragedy pahit yang menimpanya menjelang hari pernikahan mereka.
 
Titimangsa Foundation adalah yayasan nirlaba yang dibentuk Happy Salma pada Oktober 2006. Titimangsa bergerak di bidang budaya. Pada awal terbentuknya, Titimangsa ditujukan untuk menjadi wadah seorang Happy Salma menuangkan ekspresi kreatifnya dalam berkesenian.
Beberapa kegiatan yang telah Titimangsa laksanakan di antaranya Keliling Sastra 10 SMU di Jakarta (2006), Keliling Sastra di beberapa kota di Indonesia seperti Jogjakarta, Sumbawa, Jepara, Jambi, Kupang, Solo, Semarang, Jakarta, dengan tujuan untuk menggelorakan kembali kesukaan anak-anak muda pada sastra (2007 – 2009), pentas teater “Ronggeng Dukuh Paruk” yang diadaptasi dari novel “Ronggeng Dukuh Paruk” karya Ahmad Tohari yang dipentaskan di Amsterdam, Bern Swis dan Teater Kecil Taman Ismail Marzuki (2009), pementasan teater “Hanya Salju dan Pisau Batu” karya Happy Salma dan Pidi Baiq yang dipentaskan di Teater Kecil TIM (2010), pementasan teater “Monolog Inggit”.
karya penulis naskah Ahda Imran dan Sutradara Wawan Sofwan yang diadaptasi dari novel “Kuantar Ke Gerbang” karya Ramadhan KH yang dipentaskan beberapa kali di Jakarta dan Bandung (2011 – 2014), teater “Wayang Orang Rock Ekalaya” yang dipentaskan di Jakarta (2014), parade monolog 8 perempuan bertajuk  “Aku Perempuan” yang dipentaskan dalam rangka memperingati Hari Kartini di Galeri Indonesia Kaya (2014), teater “Monolog 3 Perempuan” yang dipentaskan sebagai bentuk apresiasi terhadap sastra Indonesia (Galeri Indonesia Kaya, 2014)  menerbitkan buku biografi kreatif “Desak Nyoman Suarti” seniman perak dari Bali (2015), memproduksi film pendek “Kamis Ke-300” (2013) yang pada tahun 2014 mendapatkan kesempatan screening di Belanda dalam ajang CinemAsia Film Festival 2014, dan mendapatkan dukungan dari HIVOS untuk screening di Jakarta, Bandung dan Malang. Saat ini, Titimangsa juga fokus bergerak mewadahi seniman-seniman yang berpotensi tinggi tetapi tidak mempunyai akses menuju publik untuk menunjukkan karyanya.
"Sukreni Gadis Bali" Adaptasi Novel Karya : A.A Panji Tisna oleh Reuben Elishama, Angelina Arcana dan Titimangsa Foundation dapat disaksikan di Galeri Indonesia Kaya pada tanggal 31 Juli 2016 pukul 15:00.

http://www.indonesiakaya.com/galeri-indonesia-kaya/berita/detail/sukreni-gadis-bali

No comments:

Post a Comment